• Berita Terkini

    Kamis, 18 April 2019

    SMP N 1 Karangsambung Dinilai Tim Adiwiyata Jateng

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Tim verifikasi Sekolah Adiwiyata Provinsi Jawa Tengah melaksanakan visitasi pada SMP 1 Negeri Karangsambung. Ini setelah sebelumnya sekolah tersebut dinyatakan lolos verifikasi administrasi. Kunjungan didampingi tim pendamping dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kebumen, Selasa, (16/4/2019).

    Tim visitasi meninjau kondisi lingkungan sekolah. Beberapa titik yang diamati antara lain jumlah ketersediaan biopori (lubang resapan air). Selain itu yakni tanaman keras maupun lunak. Pengelolaan sampah maupun program inovasi daur ulang limbah yang dilakukan guru dan siswa juga tidak luput dari pantauan.

    Pimpinan Assessor dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Mina Susanti ST mengucapkan selamat atas lolosnya SMP Negeri 1 Karangsambung pada verifikasi sekolah adiwiyata. Terdapat 300 lebih sekolah dari berbagai jenjang yang mengikuti diverifikasi. Namun hanya 95 saja yang lolos untuk dilakukan visitasi. “Mudah-mudahan sekolah ini dapat mewakili Jawa Tengah untuk maju ke tingkat nasional,” tuturnya.

    Kepala SMP Negeri 1 Karangsambung Siti Makmuroh mengaku optimis sekolahnya dapat meraih predikat Sekolah Adiwiyata. Data yang bisa diunggulkan sekolah antara lain pernah menjadi PMR Madya Teladan Jawa Tengah tahun 2013 dan Sekolah Sehat Kabupaten Kebumen tahun 2014.

    Selain itu Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kebumen tahun 2015. Tidak kalah penting yakjni komitmen warga sekolah untuk melakukan pembiasaan menjaga kebersihan dan mengelola lingkungan selalu indah. “Dengan data dukung tersebut sekolah ini layak untuk menyandang Sekolah Adiwiyata Provinsi Jawa Tengah,” terangnya yang juga pernah bertugas di SMP Negeri 1 Kebumen itu.

    Salah satu inovasi di SMP N 1 Karangsambung yakni daur ulang limbah. Ini dibuat pot tanaman dan bangku beton berbahan campuran plastic. Selain itu pengolahan bubur kertas (burtas) menjadi bahan dasar penulisan kaligrafi dan hiasan dinding. “Untuk memperingan berat pot beton daur ulang perlu ditambahkan serbuk stereofom,” saran salah satu pegiat LSM peduli lingkungan hidup LSM Dhani.

    Dijelaskannya, sekolah ini sudah mengunggulkan potensi lokal dalam penataan lingkungan. Ini berupa pemanfaatan bahan alam. Selain itu adanya saluran irigasi dimungkinkan untuk membuat penampungan air guna dijadikan cadangan. “Biopori sudah lebih dari cukup, namun perlu ditambahkan pada saluran-saluran air antargedung,” paparnya, di sela-sela mengamati kondisi lingkungan sekolah dengan luas 1,2 Ha itu.

    Lebih lanjut, Dhani menekankan penggunaan teknologi pertanian berupa trik pemupukan tanaman. Ini baik tanaman buah maupun tanaman lainnya agar diperoleh hasil yang maksimal. Selain itu yang tidak kalah penting adalah penataan tanaman agar dibedakan antara tanaman hias, buah, obat, dan tanaman lainnya. “Taman yang indah dan bagus ditata dengan memberi ruang yang cukup representatif untuk pertumbuhan dan perkembangan,” ucapnya. (mam) 

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top