• Berita Terkini

    Rabu, 30 Januari 2019

    Desa Watulawang Bakal Dapat Program Agro Silva Pastura

    ISTIMEWA
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kebumen mempuyai Program Unggulan Kewilayahan (PUK) yakni Agro Silvo Pastura. Program tersebut rencananya akan dilaksanakan di Desa Watulawang Kecamatan Pejagoan. Survay lokasi dilaksanakan Senin (28/1) kemarin.

    Program Agro Silva Pastura merupakan komparasi dari pertanian, tanaman pinggir hutan atau perkebunan dan padang pengembalaan ternak. Artinya usaha tani Silvo-Agro-Pastura merupakan integrasikan dari komponen tanaman hutan, pakan dan pangan pada satu hamparan lahan.

    Di Desa Watulawang Program Agro Silva Pastura akan mengintergrasikan tanaman kopi, dan tanaman hutan lainnya, termasuk semak-semak dengan ternak domba. Beberapa tanaman pakan tersebut nantinya akan dibuat silase (pakan fermentasi) untuk ternak. Bantuan juga atas usulan masyarakat melalui camat dan kemudian diteruskan ke Dispatang.

    Kepala Distapang Kebumen Ir Pudjirahayu melalui Kasi Pengelola Pemasaran dan Pakan Pujianto SBio MM menyampaikan calon penerima bantuan tersebut yakni Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Harapan. Gapoktan ini terdiri dari Kelompok Tani (KT) Sidodadi, KT Tani Subur, KT Tani Jaya, KT Ngudi Rahayu dan KT Ngudi Berkah. “Saat ini jumlah tanaman kopi di Watulawang mencapai 18.000 batang. Ini ditanam di masing-masing anggota kelompok,” tuturnya.

    Dijelaskannya rencana bantuan yang akan diberikan dengan pagu Rp 113 juta. Ini meliputi Drum Plastik, Timbangan gantung jarum, gembor, grobak sorong, terpal, ember plastik, choper dan skop. Untuk pengelolaan pakan meliputu Stater (probiotik), tetes dan sumber karbohidrat. “Untuk dombanya jantan 14 ekor dan betina 84 ekor. Selain itu juga bahan meterial pembuat kandang, bibit tanaman” katanya.

    Dengan adanya bantuan tersebut diharapkan akan meningkatkan penghasilan masyarakat. Sehingga nantinya kesejahtraannya pun  akan meningkat. Peternakan dapat berhasil dengan maksimal manakala dikelola dengan baik. “Jika dikelola dengan baik hasilnya tentu akan maksimal,” paparnya.

    Pudjirahayu juga menyampaikan pentingnya kandang koloni untuk ternak domba mempunyai banyak kelebihan. Dengan kandang koloni pemeliharaan dan kesehatannya bisa terpantau dengan baik. Kendati demikian hal yang menjadi sulit terkadang kurang komitmen antar angggota kelompok. Sehingga dapat terjadi kecemburuan dalam pengelolaannya. “Degan kandang koloni maka pencatatan perkembangan menjadi lebih mudah. Adapun terkait dengan teknis pembagian tugas, harus dirembug secara matang,” terangnya.

    Dijelaskannya, Dinas Pertanian dan Pangan selalu memberikan bantuan kepada kelompok, bukan pada perorangan. Setiap tahun data kelompok  selalu up date dan dimasukkan Sistem Informasi Pertanian Indonesia (SIMPI).  Jika kelompok tidak terdaftar di SIMPI maka tidak dapat menerima bantuan. Kelompok yang telah terdaftar di SIMPI dapat mengajukan bantuan jika telah memenuhi syarat. “Setiap bantuan ternak diberi Ear Tag (tanda di telinga), agar tidak di jual. Selian itu juga dicatat nomor Ear Tagnya untuk memudah pengecekan . Jika ada kematian pada hewan bantuan, harus dilaporkan dan di visum serta dibuatkan berita acara,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top