• Berita Terkini

    Senin, 11 Juni 2018

    Ada Enam Titik Rawan Macet di Tol Jabar-Jateng

    YERI NOVEL/RADAR SLAWI
    SURADADI – Di sepanjang ruas jalan tol dari Jawa Barat hingga Jawa Tengah ada 6 titik rawan macet. Namun, keenam titik itu sudah diantisipasi dan dilakukan penanganan oleh pemerintah. Bahkan, pemerintah menjamin jika arus mudik di tahun ini bakal lancar. Hal ini diungkapkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat meninjau gerbang tol darurat tol fungsional Brebes-Semarang di Kertasari, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Minggu (10/6/2018).

    Tito menyebutkan, keenam titik itu dua diantaranya berada di Jawa Barat. Yakni di Bekasi karena ada pengerjaan proyek jalan elevated dan rest area di tol Cikopo. Sedangkan empat titik lainnya, di Jateng. Yakni di gerbang tol darurat Kertasari Kabupaten Tegal, Jembatan Kalikuto Gringsing Batang, pintu keluar tol Krapyak Semarang, dan Salatiga. ”Tapi keenam titik ini sudah dikelola dengan baik. Saya pastikan aman,” ujarnya.

    Kemacetan di Kertasari, menurut Tito, diantisipasi dengan langkah pengalihan arus lalu lintas dan penggratisan transaksi jika kemacetan sudah mencapai 3 kilometer. ”Di Kalikuto ada posko bersama untuk mengantisipasi jika terjadi kondisi darurat, di Krapyak dengan penambahan anggota. Di Salatiga juga sudah dikelola,” ujar Tito.
    Dalam kunjungan ke Kertasari, selain Tito, tampak juga Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Koordinator (Menko) PMK Puan Maharani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muljono, Menteri Kesehatan Nila F Moeleok, dan Ketua DPR Bambang Soesatyo. Selanjutnya, rombongan mendengarkan paparan dari Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono terkait dengan situasi arus mudik saat ini.

    Tito Karnavian meminta kepada jajarannya agar bisa memberikan pelayanan secara maksimal. Baik itu dalam menjaga kelancaran selama arus mudik, balik maupun keamanan selama pemudik berada di jalan raya. Khusus untuk pemudik yang melintas di jalan tol.

    Tito berpesan agar selalu mengutamakan keselamatan selama berkendaraan. Pastikan stamina tubuh tetap terjaga, jika mengantuk, manfaatkan rest area yang ada dan jangan lupa mengecek kondisi kendaraan dalam keadaan yang laik jalan.

    Terkait dengan meningkatnya volume kendaraan di ruas tol, dia meminta agar ada kebijakan khusus dengan menggratiskan jika terjadi antrean hingga 3 kilometer. Tujuannya untuk mengurai kepadatan kendaraan. ”Dari hasil pantuan di Cikopo dan Kertasari, peningkatan volume kendaraan khususnya di jalan tol masih terlihat. Untuk menjaga agar arus mudik dan balik bisa berjalan dengan lancar, butuh kerja sama semua pihak,” katanya.

    Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengaku ingin memastikan arus mudik dari Jakarta hingga Jawa Timur berjalan lancar dan aman. ”Kami ingin memastikan dan meyakinkan masyarakat Insya Allah pemerintah sudah melakukan antisipsi-antipasi agar arus mudik bisa berjalan lancar,” ujarnya.

    Arus mudik tahun ini secara umum lebih baik dan relatif aman. Hal itu karena jalan tol sudah bisa difungsikan meski belum jadi 100 persen. ”Arus mudik tahun ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Pemerintah menjamin lancar,” imbuhnya.

    Dia juga mengusulkan hal yang sama. Pihaknya meminta agar ada pembebasan biaya saat terjadi antrian lebih dari 3 kilometer di gerbang tol. Terutama di sejumlah titik yang padat dengan kendaraan. Tujuannya adalah agar kelancaran pemudik tetap terjaga dan mereka tidak terlalu lama terjebak dalam antrian panjang. ”Tentu sifatnya situasional, jika ada antrean lebih dari 3 kilometer, kami mengusukan agar kendaraan digratiskan,” sarannya. (yer/gun)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top