• Berita Terkini

    Rabu, 18 Oktober 2017

    Cerita Warga Bagaimana Buaya Lukulo Bisa Lepas saat Ditangkap

    WARGA FOR EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Buaya Sungai Lukulo berukuran besar, naik ke daratan. Kali ini kemunculannya di RT 2 RW 8 Dukuh Pagak Desa Kedungwinangun Kecamatan Klirong, Selasa (17/10/2017). Salah satu warga, Firmansyah, menceritakan upaya mereka menangkap sang Buaya tersebut.

    Menurut Firmansyah, upaya penangkapan dilakukan menggunakan tali yang dibuat simpul. Dengan menggunakan sebilah bambu, tali yang telah dibuat simpul dikaitkan di mulut buaya yang kebetulan telah menepi di kubangan sawah.

    Buaya sebenarnya sudah sempat terikat sebelum kemudian memberontak dengan cara memutar-mutar badannya dengan sangat kencang. Warga yang telah memegang ujung tali pun berusaha keras untuk  tidak melepas buruannya.  “Tangan saya sampai lecet-lecet karena tergores tambang. Ternyata buaya memang sangat kuat,” kata Firman.

    Setelah berusaha memberontak beberapa kali, buaya akhirnya naik ke daratan sembari membuka rahangnya. Saat itu beberapa warga yang menonton pun lari berhamburan sembari berteriak penuh kekhawatiran. Wajar saja, sebab reptil raksasa tersebut tentunya dapat menyerang dengan buas jika sedang terancam.

    Setelah naik ke daratan buaya berusaha melepaskan diri dan lari menuju Anak Sungai Lukulo. Namun pada saat yang bersamaan beberapa warga masih memegang tali yang terkait dengan erat.

    Sempat terjadi tarik menarik, namun tali pengikat ternyata tidak cukup kuat dan akhirnya putus. Setelah berhasil melepaskan diri, dengan cepat buaya berlari menuju ke Anak Sungai Lukulo yang berjarak sekitar 10 meter. “Kami berharap buaya segera ditangkap. Meski belum ada korban, namun buaya telah menjadi ancaman nyata bagi manusia. Kita harus memilih mana yang harus diselamatkan manusia atau buaya,” tegas Salut.

    Kabar adanya kemunculan buaya pun dengan cepat merebak. Jajaran Polres Kebumen dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Kebumen pun turun ke lokasi kejadian.

    Kepala Bidang Kebersihan Pertamanan Dinas Perkim LH Kabupaten Kebumen, Agus Hanafi SStTMT menyampaikan, munculnya buaya salah satunya dipicu naiknya debit air Sungai Lukulo yang naik usai diguyur hujan semalaman. “Nanti kami akan segera berkoordinasi, sebab BKSDA yang mempunyai peralatan lengkap,” jelasnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Agus Hanafi menghimbau kepada masyarakat agar mengutamakan keselamatan diri. Jangan sekali-kali bertindak gegabah, sebab dapat mengancam keselamatan. “Di kawasan ini banyak aktivitas warga seperti pengrajin batu bata dan petani. Untuk itu utamakan keselamatan  dulu, sebab menangkap buaya harus dilakukan oleh orang ahli,” ucapnya.

    Dari catatan koran ini, kemunculan buaya di Sungai Lukulo telah terjadi sejak Juni lalu di Desa Tanggulangin Klirong yang berdekatan dengan Muara Sungai Lukulo. Berapa bulan setelah itu buaya tampaknya bergerak melawan arus sungai, hingga ditemukan muncul di Desa Maduretno Kecamatan Buluspesantren. Selang beberapa waktu setelah itu, buaya kembali bergerak melawan arus dan terlihat di Desa Rantewringin Kecamatan Buluspesantren. Dari Rantewringin buaya kembali bergerak melawan arus dan terlihat muncul di area persawahan Desa Kedungwinangun. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top