• Berita Terkini

    Selasa, 12 Juli 2016

    Bom Solo Dirakit Pakai Panci Rice Cooker

    ISWARA BAGUS NOVIANTO/RASO
    Jaringan Nur Rohman Diburu
    SOLO – Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan 26 saksi bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, Selasa (5/7), menyatakan, bom dirakit menggunakan panci rice cooker, berdaya ledak rendah, dan dibawa menggunakan sepeda motor.

    Ini ditegaskan Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono pada jumpa pers di aula Mapolresta Surakarta kemarin (11/7).

    “Kita telah melakukan olah TKP selama seminggu dan sudah mengumpulkan rangkaian (bom, Red) yang tercecer. Kita akan mengirim barang bukti ini ke Densus 88 Mabes Polri untuk dirangkai kembali agar diketahui apakah rangkaian-rangkaian ini jenis baru atau merupakan rakaian yang dibawa pelaku saat penggerebekan di Bekasi, Desember tahun lalu,” beber Condro.

    Sekadar informasi, ketika digerebek di Bekasi, Jawa Barat, Nur Rohman meloloskan diri dengan membawa tiga buah rangkaian bom yang terdiri atas satu jenis bom container dan dua jenis bom lempar.

    Kapolda juga menyakini bahwa pelaku bom bunuh diri adalah Nur Rohman, 30, warga RT 01 RW 12 Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo. “Saya yakin 99,9 persen pelakunya adalah Nur Rohman. Ini berdasarkan finger print di barang bukti di TKP, keterangan dari istri pelaku, serta pengambilan sampel DNA yang diambil dari kedua anak pelaku,” tegas mantan Kakorlantas Polri tersebut.

    Pengembangan penyelidikan, lanjut Condro, ikut menyasar kepemilikan sepeda motor matic Suzuki Nex warna hijau AD 6136 HW yang digunakan Nur Rohman beraksi. Sepeda motor tersebut diketahui adalah hasil gadai dari beberapa orang dan pernah digunakan di Bekasi.

    “Kita tidak bisa menyampaikan siapa-siapa saja jaringannya. Mohon nanti dilihat saja perkembangannya,” ungkap Condro.

    Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Solo, sepeda motor matic itu adalah milik seseorang berinisial NH warga Ngemplak Boyolali. Namun sepeda motor telah digadaikan kepada seseorang berinisial GT warga Kecamatan Banjarsari, kota Solo. GT menghilang pasca-ledakan bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta.

    Sementara itu ditambahkan Kapolda, meskipun Nur Rohman telah meninggal dunia dan proses hukum terhadap pelaku sudah dihentikan, tetapi polisi terus mengejar jaringannya. Karena itu Condro berharap peran aktif masyarakat melapor ke polisi bila mengetahui jaringan Nur Rohman.

    “Kami membutuhkan bantuan informasi masyarakat kota-kota yang pernah disambangi pelaku, pergaulannya dan lainnya. Informasi sekecil apa pun sangat berguna,” tutur Condro.

    Terkait jasad Nur Rohman, Polda Jateng telah menyerahkannya ke pihak keluarga. “Penyerahan dilakukan di RS (rumah sakit, Red) Bhayangkara Polda Jateng,” kata Kapolda.
    Kepala RS Bhayangkara Kombes Pol Didiet S mengatakan, penyerahan jasad dilakukan setelah pihaknya memastikan bahwa jenazah adalah Nur Rohman. Kepastian tersebut diperoleh setelah sebelumnya tim dokter forensik melakukan tes DNA.

    "Kami menyerahkan jenazah disaksikan istrinya dan pengacara. Tidak ada pengawalan dan pihak keluarga juga menyampaikan terima kasih kepada kami karena sudah merawat jenazah," papar Didiet. (atn/JPG/wa)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top