• Berita Terkini

    Sabtu, 18 Juli 2015

    Gema Takbir Semarakkan Malam Idul Fitri di Tamanwinangun

    IMAMWAHYUDI
    SUARA takbir keliling dengan tabuhan beduk di atas mobil bak terbuka (pick up) menggema di seputar Jalan Kejayan, Kelurahan Tamanwinangun Kebumen. Sementara itu, suara ledakan petasan dan bola api semakin membuat jalan itu kian semarak. Itulah suasana menyambut Idul Fitri 1436. Kamis (16/7/2015) malam.


    Selain itu ratusan peserta takbir tersebut tentu saja membuat kondisi jalan Kejayan sesak mengingat saat itu merupakan puncak arus mudik. Kendati demikian berkat kesigapan pihak kepolisian dan para panitia yang turut menertibkan lalu lintas, takbir keliling tersebut dapat berjalan dengan lancar..


    Ketua Takmir Masjid Jami Al Ihsan yang beralamat di Dukuh Karangtengah Desa Muktisari Kecamatan Kebumen H Ahmad Yani, mengatakan, setiap malam Idul Fitri terdapat dua agenda yang selalu dikerjakan oleh pengurus masjid. Diantaranya penerimaan dan pembagian Zakat, Infak Shodaqoh dan takbir keliling. Takbir keliling merupakan sebuah tradisi yang telah dilaksanakan selama puluhan tahun. Meskipun saat ini sudah zaman modern akan tetapi tradisi takbir keliling dengan membawa oncor (sejenis obor yang terbuat dari bambu) masih terus dilaksanakan.

    “Takbir itu kan menandakan kemenangan, sudah sepantasnya kita nguri-uri tradisi perayaan  kemenangan tersebut. Sedangkan yang menghandle (menangani) kegiatan takbir keliling adalah para Remaja Masjid Jami Al Ihsan (Peramai) ” ucapnya.


    Dijelaskannya,  kegiatan penerimaan dan pembagian Zakat, Infak Shodaqoh dilaksanakan oleh pengurus takmir. Saat ini bagi yang melaksanakan zakat dengan uang maka ditetapkan Rp 19 ribu. Adapun jikalau menggunakan uang Rp 20 ribu maka yang seribu rupiah akan dimasukan ke dalam infak. “Zakat tersebut akan langsung dibagikan kepada delapan asnaf yang berada di Desa Muktisari,” ucapnya.

    Sementara itu sekretaris Takmir Masjid Jami Al Ihsan Amin Rosidi menjelaskan, teknis pembagiannya, zakat akan dibagikan kepada orang yang berhak  untuk menerima. Maka dari itu setiap RT biasanya akan menyetorkan nama-nama siapa saja yang akan diberi. Dari data tersebut kemudian akan diseleksi nama-nama siapa yang memang berhak untuk menerima zakat. Dan seleksi tersebut mengunakan kategori kemampuan ekonomi.

    “Bisa saja yang tahun lalu dapat namun tahun ini tidak, atau sebaliknya yang tahun lalu tidak dapat namun tahun ini dapat. Hal itu disebabkan kondisi ekonomi seseorang memang selalu berubah-ubah,” paparnya.

    (Imam Wahyudi warga RT 1  RW 1 Desa Kebulusan Kecamatan Pejagoan yang tinggal di Kelurahan Tamanwinangun, Kebumen)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top