Hal ini disampaikan oleh Ketua PCNU Kebumen KH Dawamudin Masdar. Menurutnya kenapa bisa bareng, sebab berdasarkan data astronomi atau hisab dimana pada, Selasa (9/4) saat mata hari terbenam, tinggi bulan sabit (hilal) sudah mencapai 6 derajat di atas ufuk.
"Karena sudah mencapai 6 derajat sehingga kemungkinan besar tidak ada perbedaan dalam menentukan 1 Syawal," tuturnya.
KH Dawam juga menyampaikan bagi masyarakat yang ingin menyaksikan pelaksanaan Rukyatul Hilal silahkan datang ke pusat pemantauan Hilal Kebumen. Yakni di Pantai Pedalen Kecamatan Ayah.
Ini akan dilaksanakan pada, Selasa (9/4). Biasanya dihadiri oleh petugas pemantau hilal yang terdiri dari unsur Kemenag, Pemkab daN pengadilan agama.
Pihaknya juga menyampaikan jika ada perbedaan pada awal puasa atau 1 Syawal itu adalah hal lumrah. Hal ini jangan dijadikan sebagai pemantik perpecahan antar warga khususnya umat muslim. Apalagi bila disangkutpautkan ke dalam konteks politik.
Dijelaskannya, penetapan awal puasa atau 1 Syawal murni karena prinsip dan keyakinan setiap organisasi atau kelompok masyarakat. Bukan terpengaruh arah pandangan politik. "Perbedaan awal puasa atau 1 Syawal juga didasari pada perbedaan metodologi perhitungan, yakni antara hisab dan rukyatul hilal," ucapnya.
Berita Terbaru :
- Puluhan Bus Masuk Terminal Kebumen Jalani "Ramp Check"
- MPLS, Siswa MI Pangempon Diajak Belajar Tanggulangi Bencana
- Kena Proyek Pemerintah Pusat, Nelayan Tegalretno Minta Bupati Bangun TPI
- Kalung Anti Maling Ternak Sita Perhatian di Ajang CODEX Expo
- Ciptakan 48 Karya Canggih, UPB Kebumen Gelar Pameran Teknologi
- Investor Tiongkok Tertarik Industri Garam di Jateng
- Wagub Jateng Terima Utusan Melaka, Perkuat Kerja Sama Industri dan Pendidikan