• Berita Terkini

    Rabu, 14 Desember 2022

    Warga Surotrunan Belajar Buat "Dawet Porang"


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Umbi porang terkenal kaya akan kandungan glukomanan, yakni serat larut air yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan fungsional. Tidak heran jika tepung porang dapat diolah menjadi beragam jenis makanan yang kaya akan gizi.


    Tepung porong juga dapat dibuat dawet yang nikmat. Selain itu dawet porang juga kaya manfaat untuk kesehatan. Mengingat banyaknya manfaat dan peluang dari porang, Desa Surotrunan Alian menggelar pelatihan budidaya dan pengolahan dawet porang, Rabu (14/12)


    Pelatihan dilaksanakan dengan 25 orang peserta. Mereka terdiri dari generasi milenial atau generasi muda yang berkecimpung dalam dunia pertanian dan wiraswasta. Selain itu terdapat pula peserta yang berasal dari kalangan ibu-ibu rumah tangga.


    Pelatihan dilaksanakan dengan mengunakan Anggaran Dana Desa dan dibuka langsung oleh Kepala Desa Surotrunan Alian H Edi Surahman. Ini dengan narasumber pegiat serta pelaku budidaya porang Akif Fatwal Amin SThI.


    Akif menyampaikan Pelatihan Budidaya Porang dan Pembuatan Dawet dilaksanakan dalam upaya mengenalkan Porang itu sendiri, serta manfaatnya. Salah satunya yakni dapat dibuat minuman dawet atau cendol. Dalam pelatihan peserta melaksanakan praktik langsung proses pembuatannya hingga menikmati hasil dawet yang telah dibuatnya. 

    “Ini juga dilaksanakan dalam rangka ketahanan pangan. Dimana Umbi Porang selain untuk keperluan kosmetik juga dapat digunakan untuk kebutuhan pangan,” tuturnya.

    Disampaikan oleh Akif,  selama Pandemi Covid-19, Porang memang mengalmai penurunan permintaan. Namun hal tersebut bukan hanya terjadi pada Porang saja. Melainkan hampir terjadi di semua sektor.  “Saat Pandemi Covid-19 hampir semua sektor terdampak. Ini baik sektor perekonomian, pendidikan dan lainnya,” paparnya.

    Kendati demikian, Porang kini mulai mendapatkan sinyal bagus. Pihaknya berharap pada masa panen nanti, yakni Mei-Juli, permintaan Porang sudah meningkat. Dengan demikian hal ini akan membawa dampak positif bagi para pengiat dan petani porang.


    “Pelatihan juga diharapkan untuk mengenalkan porang kepada masyarakat. Ini menjadi peluang ekonomi yang baik, terlebih pada produk turunan yakni pengolahannya menjadi makanan siap konsumsi,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top