• Berita Terkini

    Rabu, 01 Juni 2022

    BKKBN Gencarkan Pencegahan Stunting di Kebumen


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pencegahan stunting terus dilakukan pemerintah. Seperti juga halnya yang dilakukan BKKBN bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR RI. Keduanya terus menggencarkan sosialisasi pencegahan stunting dari hulu. 


    Seperti saat acara sosialisasi di Desa Karangreja, Kecamatan Karanggayam, Kebumen, Senin (30/5/2022). Peserta sosialisasi mendapatkan pemahaman baru terkait gejala stunting dan bagaimana cara melihat pertumbuhan stunting. 



    Menariknya, peserta tak hanya mendapatkan sosialisasi pentingnya mencegah stunting. Mereka juga mendapatkan  fasilitas untuk melakukan vaksinasi booster. Selain itu, bagi peserta yang beruntung mendapatkan hadiah berupa televisi, rice cooker dan hadiah lain. 


    Tenaga ahli DPR RI dr Riyo Kristian Utomo menyampaikan bahwa penanganan stunting di seluruh Indonesia perlu dilakukan. Sosialisasi dilakukan agar penurunan angka stunting dapat dicapai sesuai dengan yang ditargetkan.


    "Pencegahan stunting bisa dilakukan melalui tiga pendekatan yakni pendampingan pada remaja sebelum menikah, pendampingan ketika sedang hamil, dan pendampingan saat bayi lahir hingga menginjak usia dua tahun," ujar Riyo Kristian Utomo.


    Sementara itu, Wakil Bupati Kebumen Hj Ristawati Purwaningsih SST menyampaikan bahwa warga harus segera memahami tentang gejala stunting agar bisa mencapai angka penurunan stunting seperti yang diinginkan oleh presiden Joko Widodo.


    Pada kesempatan yang sama, narasumber Plt Kepala Dinas Kesehatan PPKB dr Iwan Danardono menjelaskan bahwa 1.000 hari pertama kehidupan merupakan periode kritis sekaligus periode emas. Yakni dimulai sejak dalam kandungan sampai anak usia dua tahun. 


    "Selama periode tersebut terjadi pertumbuhan pesat organ-organ tubuh dan otak  membutuhkan asupan zat gizi yang cukup dan berkualitas," jelasnya.


    Bila janin kekurangan gizi dalam kandungan dan berlanjut pada usia selanjutnya maka akan terjadi gangguan pertumbuhan organ -organ tubuh janin. Akibatnya, ukuran organ lebih kecil, anak lebih pendek, kecerdasan anak terganggu. "Saat dewasa anak berisiko mengalami penyakit kronis seperti jantung, diabetes melitus, hipertensi  dan lain-lain," tuturnya.(*/)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top