GOMBONG(kebumenekspres.com)-Roemah Martha Tilaar (RMT) Gombong kembali berkolaborasi dengan Seniman Gombong (Sego) dan Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Brussels menggelar pameran lukisan dengan tema ‘Ibu Berkarya’. Kegiatan dilaksanakan mulai 16 hingga 22 Desember 2021.
Tema ‘Ibu Berkarya’ diangkat untuk memperkenalkan para pelukis wanita di wilayah Gombong. Sekaligus untuk Memperingati Hari Ibu yang jatuh pada Hari ini (22/12/2021).
Pameran kolaborasi tersebut menampilkan 39 macam karya dari enam pelukis asal Gombong. Sejumlah tokoh masyarakat dan para pengusaha turut hadir dalam pembukaan pamerandi halaman Roemah Martha Tilaar.
Para tamu pun disuguhi penampilan grup macapat dan pementasan tari dari Sanggar Dhea Gombong. Rangakaian acara kemudian dilanjutkan dengan pembukaan pameran oleh Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kebumen Muhammad Arifin dengan proses pemotongan pita sebagai simbol.
Dalam kesempatan tersebut Muhammad Arifin menyampaikan apresiasinya untuk pameran lukisan ‘Ibu Berkarya’. Disampaikan pula Roemah Martha Tilaar Gombong selama ini turut berperan aktif melestarikan seni dan budaya. “Kedepannya kegiatan seperti inilah harus dilanjutkan. Karena nantinya setiap kegiatan kebudayaan akan masuk dalam lingkup Disporawisata. Kami perwakilan dari dinas siap mendukung dan membantu kegiatan seni dan budaya,” tuturnya.
Manager Roemah Martha Tilaar Alona Ong pun merasa sangat gembira bisa mengadakan pameran kembali bersama Seniman Gombong (Sego), meski di tengah kondisi yang masih terbatas karena masih dalam masa pandemi. “Senang sekali akhirnya bisa kembali mengadakan pameran setelah sebelumnya bekerja sama dengan Sego untuk pameran tunggal. Kali ini kami mengumpulkan para pelukis perempuan dari Gombong, khususnya para ibu untuk ditampilkan karya-karyanya,” katanya saat ditemui usai pembukaan pameran.
Pelukis asal Gombong yang menjadi partisipan pameran kali ini yakni Dr (HC) Martha Tilaar Sedjatiningsih, Septi A Surawijaya, Nani Isnaningsih, Ayun Winarni, dan Asri Lasmita Arti.
Diantara para ibu pelukis yang ikut serta dalam pameran, ada satu orang yang terus produktif meski tak lagi muda. Pihaknya adalah Sedjatiningsih atau akrab disapa Eyang Jati. Meski usianya kini sudah lebih dari 80 tahun, namun tetap masih aktif dan semangat untuk melukis.
Dalam kesempatan kali ini Sedjatiningsih membawa enam lukisan untuk ditampilkan kepada para penikmat seni. Untuk proses melukis, tiap lukisan Eyang Jati biasanya dikerjakan pada siang hari. “Eyang biasa melukis di siang hari karena kalau malam sudah tidak bisa lagi bergadang seperti saat muda,” ucapnya. (mam)
Berita Terbaru :
- Genjot Program Speling, Taj Yasin Ingin Jateng Jadi Tujuan Wisata Kesehatan
- Ahmad Luthfi Minta ASN agar Lebih Kreatif dan Inovatif dalam Bekerja
- Ahmad Luthfi Tegaskan Jangan Potong Bantuan Perbaikan RTLH, Mahasiswa Diminta Ikut Awasi
- Wagub Jateng Dorong Penguatan Ekosistem Halal dari Hulu
- Tatag, Anak Muda di Kebumen Sukses karena Bertani
- Tertib Berlalu Lintas, Pengunjung Pasar Tumenggungan Dapat Hadiah
- Pengguna Sepeda Motor dan Anak Muda Dominasi Pelanggaran Lalu Lintas