• Berita Terkini

    Selasa, 24 September 2019

    Jalan Berliku Tata Raih Cita-cita

    Ryza Atala Asror
    DITERIMA dan bisa masuk Fakultas Kedokteran tentu menjadi idaman banyak orang. Bagi Ryza Atala Asror, itu sudah tercapai. Ia kini tercatat sebagai Mahasiswi Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Sukarta.

    Di balik cerita manis itu, Ryza Atala Asror ternyata harus melalui proses yang tidak mudah bahkan berliku.

    Dara kelahiran Kebumen 31 Agustus 1999 yang akrab disapa Tata itu, mengisahkan, ia sempat gagal di tahun pertama kelulusan. Itu menjadi cobaan berat.

    Karena sejak kecil cita-citanya menjadi dokter. Dan, dikenal sebagai siswa berprestasi dari SD hingga lulus SMA. Seabreg piagam kejuaraan lomba di bidang IPA, Matematika dan Bahasa Inggris ia punya. Tata juga menjadi lulusan dengan nilai tertinggi di SMAnya.

    Namun, modal itu ternyata bukan jaminan apa yang ia cita-citakan bakal mulus. Menyerah bukan pilihan bagi anak pasangan Zaenal Asror (Alm ) dan Hery Wahyuni tersebut.

    Tata masih berkeinginan masuk fakultas kedokteran. Demi hal itu, Tata memilih menunggu dan mendaftar di tahun berikutnya. Satu tahun waktu menunggu, menjadi masa-masa berat dalam hidupnya. Tak sedikit pihak yang mengecam, meragukan, bahkan tak segan-segan menghina keputusannya.

    Sekali lagi, "gangguan dari pihak luar" itu tidak melemahkan. Bahkan dianggap Tata sebagai sebuah motivasi terbesar.

    Akhirnya, dengan kerja keras dan doa sang Ibu, Ryza Atala Asror berhasil mewujudkan cita-cita kecilnya. Sekaligus, amanat dari ayahnya almarhum, yang memintanya menjadi dokter saat dewasa.

    Keberhasilannya tersebut semakin membuatnya yakin bahwa menjadi seorang wanita haruslah tangguh, berani, cerdas, dan memiliki pandangan yang jauh. "Jangan pernah ragu untuk memilih jalan hidup, asal dilakukan dengan sepenuh hati dan bertanggung jawab atas segala pilihan yang telah ditentukan," kata remaja yang punya motto hidup “Have a courage and be kind” (Miliki keberanian dan berbuat baik lah) dan “Fall seven times, stand up eight” (Jatuh 7x bangkitlah 8x) itu.

    Remaja yang sangat mengidolakan ibunya itu berharap agar semua remaja, terlebih wanita di Indonesia mempunyai keyakinan, kemampuan, dan keberanian dalam menentukan keputusan hidupnya sendiri.

    "Tentu saja, harus dibarengi dengan tanggung jawab akan keputusannya tanpa memusingkan keraguan, hinaan, bahkan ketidakyakinan dari orang lain," tegasnya.

    Kelak jika Tata telah menyelesaikan gelar S1-Kedokterannya, bermimpi untuk melanjutkan ke program pendidikan dokter spesialis kulit dan kelamin apalagi jika bisa melanjutkannya ke luar negeri. (cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top