![]() |
sudarno ahmad/ekspres |
Bahkan saat ini sudah mulai muncul Driver Grab (sebutan pengemudi Grab) yang banyak terlihat di seputar Alun-alun Kebumen. Terlihat juga Jalan Pemuda Kebumen dan Jalan Lusi Desa Kutosari, Kecamatan Kebumen maupun lokasi-lokasi strategis lainnya di dalam Kota Kebumen.
Salah satu Driver Grab, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan saat ini di Kebumen sudah ada 15 pengemudi Grab yang aktif beroperasi di Kebumen. Biasanya, mereka melayani penumpang mulai pukul 06.00 hingga 20.00 WIB.
"Kita tidak mangkal khusus di tempat tertentu. Tapi melayani konsumen yang pesan lewat aplikasi," kata Driver Grab tersebut.
Dia mengaku telah bergabung menjadi Driver Grab sejak tiga pekan terakhir. Namun, baru sepekan ini mulai aktif menarik penumpang. Dia mengungkapkan dirinya mendaftar menjadi Driver Grab melalui temannya di Kebumen yang sudah terlebih dulu menjadi Driver Grab. "Siapa saja boleh daftar dan daftarnya di Kebumen saja. Daftarnya juga gratis," ungkapnya.
Menurutnya, saat ini sudah mulai banyak warga Kebumen yang memanfaatkan layanan ojek berbasis aplikasi tersebut. Warga lebih memilih jasa layanan transportasi ini karena lebih murah dan mudah dalam pemesanannya.
Sebelumnya, Perwakilan Perusahaan Grab Indonesia, audiensi dengan Bupati Kebumen, Mohammad Yahya Fuad, di rumah dinas bupati, Rabu, 15 November 2017 lalu. Dalam pertemuan itu, diketahui perusahaan aplikasi online trasportasi asal Malaysia tersebut akan melakukan ekspansi pasarnya di Kebumen.
Partner Acquisition Executive Grab Area Jawa Tengah dan DIY, Nur Wahid Hidayat, mengatakan Kebumen menjadi target sasaran perluasan jaringan bisnis aplikasi transportasi online Grab.
Pasalnya, banyak permintaan dari masyarakat melalui sosial media yang menginginkan Grab membuka layanan di Kebumen. "Baik masyarakat yang ingin bermitra maupun dari masyarakat yang ingin menjadi pengguna," kata Nur Wahid Hidayat, kala itu.
Pihak Grab membantah ojek online Grab Bike telah beroperasi di wilayah Kabupaten Kebumen. Pasalnya, hingga saat ini pihak Grab secara resmi belum membuka pendaftaran bagi calon mitra Grab untuk wilayah Kabupaten Kebumen.
"Belum, kami belum ada rekrutmen untuk Kebumen," tegas Partner Acquisition Executive Grab Area Jawa Tengah dan DIY, Nur Wahid Hidayat, kala itu.
Sementara, Pemkab Kebumen secara tegas tidak melarang beroperasinya ojek online tersebut. Tetapi, jika Grab ingin melayani penumpang di Kebumen harus memenuhi syarat yang diminta. Yakni harus membuka kantor perwakilan di Kebumen, semua drivernya harus dibuatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) lokal Kebumen, dan harus merangkul jasa transportasi konvensional yang lebih dulu ada di Kebumen.
Perwakilan Grab Indonesia kala itu akan menyampaikan permintaan Pemkab Kebumen tersebut kepada Manajemen Grab pusat. Sejumlah pejabat ikut dalam audiensi kala itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Cokro Aminoto, Kabid Izin Usaha Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Karyanto dan Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Kebumen Risson Sihotang.(ori)
Menurutnya, saat ini sudah mulai banyak warga Kebumen yang memanfaatkan layanan ojek berbasis aplikasi tersebut. Warga lebih memilih jasa layanan transportasi ini karena lebih murah dan mudah dalam pemesanannya.
Sebelumnya, Perwakilan Perusahaan Grab Indonesia, audiensi dengan Bupati Kebumen, Mohammad Yahya Fuad, di rumah dinas bupati, Rabu, 15 November 2017 lalu. Dalam pertemuan itu, diketahui perusahaan aplikasi online trasportasi asal Malaysia tersebut akan melakukan ekspansi pasarnya di Kebumen.
Partner Acquisition Executive Grab Area Jawa Tengah dan DIY, Nur Wahid Hidayat, mengatakan Kebumen menjadi target sasaran perluasan jaringan bisnis aplikasi transportasi online Grab.
Pasalnya, banyak permintaan dari masyarakat melalui sosial media yang menginginkan Grab membuka layanan di Kebumen. "Baik masyarakat yang ingin bermitra maupun dari masyarakat yang ingin menjadi pengguna," kata Nur Wahid Hidayat, kala itu.
Pihak Grab membantah ojek online Grab Bike telah beroperasi di wilayah Kabupaten Kebumen. Pasalnya, hingga saat ini pihak Grab secara resmi belum membuka pendaftaran bagi calon mitra Grab untuk wilayah Kabupaten Kebumen.
"Belum, kami belum ada rekrutmen untuk Kebumen," tegas Partner Acquisition Executive Grab Area Jawa Tengah dan DIY, Nur Wahid Hidayat, kala itu.
Sementara, Pemkab Kebumen secara tegas tidak melarang beroperasinya ojek online tersebut. Tetapi, jika Grab ingin melayani penumpang di Kebumen harus memenuhi syarat yang diminta. Yakni harus membuka kantor perwakilan di Kebumen, semua drivernya harus dibuatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) lokal Kebumen, dan harus merangkul jasa transportasi konvensional yang lebih dulu ada di Kebumen.
Perwakilan Grab Indonesia kala itu akan menyampaikan permintaan Pemkab Kebumen tersebut kepada Manajemen Grab pusat. Sejumlah pejabat ikut dalam audiensi kala itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Cokro Aminoto, Kabid Izin Usaha Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Karyanto dan Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Kebumen Risson Sihotang.(ori)
Berita Terbaru :
- 8.523 Kades dan Lurah se-Jateng Antusias Sambut Peluncuran Koperasi Merah Putih
- Ahmad Luthfi Optimistis 50% Koperasi Merah Putih di Jateng Beroperasi pada 2025
- Demi Ekonomi Keluarga, Program Magang ke Negeri Sakura menjadi Asa Para Pemuda
- Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja, Pemprov Jateng Seleksi Ratusan Peserta Magang ke Jepang
- Pariwisata Olahraga di Jateng Terus Menggeliat, Perekonomian Meningkat
- Ahmad Luthfi Sebut Transaksi Soloraya Great Sale 2025 Sudah Tembus Rp7 Triliun
- Ditinjau Ahmad Luthfi dan Zulkifli, Inilah Potensi Ekonomi KDMP Sumbung Boyolali