KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Dalam rangka menanamkan jiwa wira usaha sejak dini, SD N 1 Kalijaya Kecamatan Alian mengajak para siswanya belajar langsung membuat roti singkong keju balut wijen. Sebanyak 36 siswa kelas 6 yang mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di gedung sekolah setempat, Kamis (13/10/2016) itupun terlihat antusias.
Pada kegiatan itu, para siswa diajak dan langsung mempraktekkan bagaimana membuat roti singkong dari awal sampai akhir. Baik dari proses mengupas singkong dan mencucinya sampai bersih, kemudian diserut (parud), dan diperas untuk mengurangi kadar air. Setelah itu, adonan dicampur dengan susu bubuk dan keju kemudian dibentuk bulat bulat. Baru setelah itu, para siswa memasukkan selai ke dalam bahan kue yang sudah berbentuk bulat tersebut.Sebagai proses akhir, bola-bola singkong itu ditaburi wijen dan digoreng kurang lebih selama 5 menit hingga tekstur kue berwarna kuning kemerah merahan. Para siswa terlihat menikmati seluruh tahapan membuat roti yang tak sampai satu jam tersebut.
Menariknya, yang memberikan materi pembuatan roti singkong keju balut wijen adalah Siti Mustafidah (36) yang sehari-hari mengajarkan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Menurut Siti, kegiatan semacam itu bertujuan mengajarkan anak kreatif dengan mengembangkan hasil bumi seperti singkong yang banyak ditanam oleh warga Kalijaya. "Sekaligus latihan berwirausaha," katanya.
Dijelaskan Siti, pembuatan roti singkong keju tak hanya mudah namun murah sekaligus mempunyai nilai ekonomi. Sebagai gambaran, untuk bahan dasar cukup dengan uang Rp 50 ribu. Dari setiap 1 kg bahan baku singkong dapat membuat sekitar 70 - 75 butir kue. Bila setiap butir kuenya dijual dengan harga Rp 1000- Rp 1500, bisa mendapatkan keuntungan Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu. "Nantinya, kue-kue ini dijual di kantin sekolah. Ini juga sebagai pembelajaran agar siswa nantinya bisa belajar berwira usaha serta belajar kemandirian," imbuhnya.
Nabil Ma'ruf Al Hasbi (11), salah satu siswa mengaku sangat senang mengikuti pelajaran memasak yang diberikan gurunya. Apalagi, dia memang suka memasak. Bahkan, dari hobinya memasak itu, Nabil Ma'ruf sudah belajar berwirausaha dengan membawa barang dagangan dari rumah dan dititipkan kantin sekolah. "Senang masak aja, kalau di rumah sering mbantu ibu bikin gorengan. Kalau berangakat sambil dijual dititipin di kantin," katanya. (saefur/ekspres)
Menariknya, yang memberikan materi pembuatan roti singkong keju balut wijen adalah Siti Mustafidah (36) yang sehari-hari mengajarkan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Menurut Siti, kegiatan semacam itu bertujuan mengajarkan anak kreatif dengan mengembangkan hasil bumi seperti singkong yang banyak ditanam oleh warga Kalijaya. "Sekaligus latihan berwirausaha," katanya.
Dijelaskan Siti, pembuatan roti singkong keju tak hanya mudah namun murah sekaligus mempunyai nilai ekonomi. Sebagai gambaran, untuk bahan dasar cukup dengan uang Rp 50 ribu. Dari setiap 1 kg bahan baku singkong dapat membuat sekitar 70 - 75 butir kue. Bila setiap butir kuenya dijual dengan harga Rp 1000- Rp 1500, bisa mendapatkan keuntungan Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu. "Nantinya, kue-kue ini dijual di kantin sekolah. Ini juga sebagai pembelajaran agar siswa nantinya bisa belajar berwira usaha serta belajar kemandirian," imbuhnya.
Nabil Ma'ruf Al Hasbi (11), salah satu siswa mengaku sangat senang mengikuti pelajaran memasak yang diberikan gurunya. Apalagi, dia memang suka memasak. Bahkan, dari hobinya memasak itu, Nabil Ma'ruf sudah belajar berwirausaha dengan membawa barang dagangan dari rumah dan dititipkan kantin sekolah. "Senang masak aja, kalau di rumah sering mbantu ibu bikin gorengan. Kalau berangakat sambil dijual dititipin di kantin," katanya. (saefur/ekspres)
Berita Terbaru :
- Siswa TK Diajak Jadi Pelopor Tertib Berlalu Lintas
- Kandang Ayam di Puring Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar
- Desa Gebang Sari, Kecamatan Klirong, Kampung Gerabah di Kebumen
- Jogging Track Alun-alun Disiram 7 Hari Non Stop
- Pohon Rapuh Ancam Pengguna Jalan Arungbinang
- Genjot Program Speling, Taj Yasin Ingin Jateng Jadi Tujuan Wisata Kesehatan
- Ahmad Luthfi Minta ASN agar Lebih Kreatif dan Inovatif dalam Bekerja