SOLO – Tepat di Hari Pahlawan 10 November Pura Mangkunagaran berduka. Putri cantik yang pandai berkuda dan menari Gusti Raden Ayu Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Koesoemawardhani atau akrab disapa Gusti Noeroel wafat. Putri KGPAA Mangkoenagoro VII ini berpulang diusianya yang ke-94 tahun karena sakit di Bandung.
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Pangageng Mondropuro Supriyanto Waluya, Gusti Noeroel meninggal sekitar pukul 08.30. Jenazah akan disemayamkan hari ini di Pendapa Pura Mangkunegara sebelum dikebumikan di Astana Girilayu, Karanganyar bersanding dengan keluarga besar trah Mangkunegaran.
“Disemayamkan di pendapa untuk mendapatkan penghormatan terakhir dari keluarga besar Mangkunegaran dan masyarakat Solo,” jelasnya, Selasa (10/11).
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Pangageng Mondropuro Supriyanto Waluya, Gusti Noeroel meninggal sekitar pukul 08.30. Jenazah akan disemayamkan hari ini di Pendapa Pura Mangkunegara sebelum dikebumikan di Astana Girilayu, Karanganyar bersanding dengan keluarga besar trah Mangkunegaran.
“Disemayamkan di pendapa untuk mendapatkan penghormatan terakhir dari keluarga besar Mangkunegaran dan masyarakat Solo,” jelasnya, Selasa (10/11).
Sedangkan soal waktu pemakaman jenazah, pihaknya belum bisa memastikan mengingat belum ada kepastian kedatangan jenazah dari Bandung dan perlu dikomunikasikan dengan KGPAA Mangkoenagoro IX serta putra putri dalem. Termasuk adannya upacara penghormatan ssesuai dengan Pura Mangkunagaran.
Salah seorang kerabat Pura Mangkunagaran KRMT Lilik Priyarso menambahkan, jenazah Gusti Noeroel dibawa ke Solo menggunakan pesawat dan diperkirakan tiba di Kota Bengawan sekitar pukul 08.00. “Gerah sepuh (sakit karena faktor usia). Sudah bertahun-tahun bedrest,” jelasnya.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Solo, sebelum wafat, Gusti Noeroel sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Boromeus Bandung. Sedangkan untuk menyambut kedatangan jenazah, siang kemarin, sejumlah abdi dalem Puro Mangkunagaran melakukan berbagai persiapan. Di antaranya membersihkan halaman Pura Mangkunagaran dan Pendapa Ageng.
Sekadar informasi, Gusti Noeroel yang dilahirkan pada 17 September 1921 di Solo ini terkenal dengan kecantikan dan kemahirannya bermain kuda serta menari.
Saking cantiknya, sejumlah tokoh nasional antara lain Bung Karno, Sutan Sjahrir hingga Sultan Hamengku Buwono IX terpikat untuk meminangnya. Tapi sayangnya mereka harus bertepuk sebelah tangan karena Gusti Noeroel punya pilihan lain.
Kisah lain yang fenomenal adalah saat usainya 16 tahun, Gusti Noeroel didaulat menari di Belanda sebagai hadiah untuk perkawinan Putri Juliana dari Belanda dan Pangeran Bernhard bangsawan Jerman pada 6 Januari 1937. (dam/wa)
Salah seorang kerabat Pura Mangkunagaran KRMT Lilik Priyarso menambahkan, jenazah Gusti Noeroel dibawa ke Solo menggunakan pesawat dan diperkirakan tiba di Kota Bengawan sekitar pukul 08.00. “Gerah sepuh (sakit karena faktor usia). Sudah bertahun-tahun bedrest,” jelasnya.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Solo, sebelum wafat, Gusti Noeroel sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Boromeus Bandung. Sedangkan untuk menyambut kedatangan jenazah, siang kemarin, sejumlah abdi dalem Puro Mangkunagaran melakukan berbagai persiapan. Di antaranya membersihkan halaman Pura Mangkunagaran dan Pendapa Ageng.
Sekadar informasi, Gusti Noeroel yang dilahirkan pada 17 September 1921 di Solo ini terkenal dengan kecantikan dan kemahirannya bermain kuda serta menari.
Saking cantiknya, sejumlah tokoh nasional antara lain Bung Karno, Sutan Sjahrir hingga Sultan Hamengku Buwono IX terpikat untuk meminangnya. Tapi sayangnya mereka harus bertepuk sebelah tangan karena Gusti Noeroel punya pilihan lain.
Kisah lain yang fenomenal adalah saat usainya 16 tahun, Gusti Noeroel didaulat menari di Belanda sebagai hadiah untuk perkawinan Putri Juliana dari Belanda dan Pangeran Bernhard bangsawan Jerman pada 6 Januari 1937. (dam/wa)
Berita Terbaru :
- Ahmad Luthfi Minta KPID Terus Pantau Kualitas Tayangan Lembaga Penyiaran
- Taj Yasin Minta Para Santri Menjadi Konten Kreator Dakwah yang Mendidik
- Gubernur Ahmad Luthfi : Koperasi Merah Putih Jadi Jalan Untuk Kamakmuran Masyarakat
- Dongkrak Perekonomian Daerah, Kabupaten/Kota Didorong Miliki Even Sport Tourism
- Taj Yasin Upayakan Fasilitas Perpustakaan Masuk ke Desa
- Ahmad Luthfi Usulkan Rp73 Triliun kepada DPR untuk Infrastruktur Jateng
- Berkat Intervensi Menyeluruh, Kemiskinan Jawa Tengah Turun Jadi 9,48%