Sabtu, 26 September 2015

Ngajar di SMKN 1 Bukateja, Gubernur Disambati Program Lima Hari Sekolah

ADITYA/RADMAS
PURBALINGGA - Program Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tentang lima hari sekolah kembali mendapatkan protes. Kali ini, protes dilakukan oleh siswa saat gubernur menggelar kegiatan Gubernur Mengajar, di SMKN 1 Bukateja, Kabupaten Purbalingga, kemarin (25/9).

Dalam kegiatan tersebut, beberapa siswa mempertanyakan kebijakan gubernur terkait lima hari sekolah tersebut. Menurut mereka, kebijakan tersebut tidak berpihak kepada siswa.

Sebab, siswa akan mengalami kelelahan fisik dan psikologis, karena terlalu lama berada di kelas. Selain itu, masalah transportasi yang tidak sampai sore hari, diharapkan menjadi pertimbangan gubernur, untuk mengkaji ulang kebijakan tersebut.
Kepala sekolah SMKN 1 Bukateja Warindi mengatakan, selama ini program lima hari sekolah sudah berjalan dengan baik di sekolahnya. Namun, pihaknya masih memiliki kendala. Terutama, untuk pelajaran olahraga. "Pelajaran olahraga dilaksanakan sudah siang. Ini menjadi kendala tersendiri bagi kami. Karena belum memiliki fasilitas lapangan indoor, seperti SMA (SMAN Bukateja, red). Kami berharap masalah ini bisa teratasi, dengan dibangunnya lapangan indoor di sekolah kami," jelasnya, saat menyambut kedatangan gubernur.

Mendapat kritikan dari para siswa, gubernur mengaku akan tetap menjalankan program lima hari kerja tersebut. Sebab, dia mengaku program tersebut memiliki tujuan mulia, yakni untuk menghasilkan lulusan terbaik. Serta, memberikan waktu lebih banyak untuk orang tua dan anak. "Sabtu dan Minggu bisa menjadi waktu berkumpul untuk orang tua dan siswa. Sehingga, orang tua bisa memantau pendidikan anaknya. Saya ingin orang tua aktif berperan dalam pendidikan anaknya," ujar gubernur.
Namun, dia juga menggarisbawahi, programnya masih belum menjadi sesuatu yang wajib. Sehingga, pihaknya masih membebaskan sekolah, untuk menerapkan program lima hari kerja atau tetap pada enam hari kerja.

Dia juga meminta kepada siswa, untuk ikut mengevaluasi program yang dicanangkan olehnya tersebut. "Saya berharap masukan dari siswa. Jika sudah melakukan evaluasi, hasilnya serahkan kepada saya. Agar saya bisa mengevaluasi secara keseluruhan," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, gubernur juga tertarik dengan salah satu karya siswa SMKN 1 Bukateja, yakni film pendek berjudul robohnya sekolah kami, yang menceritakan dugaan penyelewengan, terkait pembangunan TK Negeri Pembina Padamara, yang roboh beberapa tahun lalu.

Gubernur juga mengapresiasi penemuan siswa, yakni telekik. Yakni, teleskop untuk mencari batu akik, yang berhasil menjadi finalis karya ilmiah remaja. (tya)

Berita Terbaru :