• Berita Terkini

    Sabtu, 11 November 2023

    Dari Beras Diet hingga Tepung Rendah Gluten Dipamerkan di Rakerwil MPM PWM Jateng

    Ketua MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr M Nurul Yamin berdialog dengan penyintas Napiter yang sudah ikrar NKRI pada pameran produk dampingan MPM PDM se Jawa Tengah pada kegiatan Rakerwil MPM PWM Jawa Tengah, Sabtu 11 November 2023.

    PURWOKERTO - Puluhan produk dampingan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Jawa Tengah dipamerkan pada acara Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) MPM PWM Jawa Tengah, Sabtu 11 November 2023.

    Pameran ini dilaksanakan di halaman Auditorium Ukhuwah Islamiyah Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang merupakan tempat penyelenggaran Rakerwil MPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah.

    Ada beragam produk dampingan MPM se-Jateng yang dipamerkan. Semisal dari MPM PDM Demak membawa produk beras kaya mineral tanpa residu pestisida.

    Pada beras sehat asal Demak ini mereka memamerkan produk beras merah, beras cokelat, beras hitam dan beras melati.

    Petani beras asal Demak yang juga ketua Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Jawa Tengah, Ir Hery Sugiartono mengatakan beras merah merupakan beras yang memiliki warna merah kecoklatan pada bagian kulit luar butir beras. Warna merah ini karena ada bran (lapisan pelindung)  yang masih menempel. Lapisan pelindung ini mengandung serat vitamin dan mineral. Beras ini cocok bagi yang ingin diet namun masih ingin tetap merasakan beras dengan rasa pulen.

    Sedangkan beras cokelat adalah beras dengan bran yang memiliki kandungan antocyanin yang tinggi yang memiliki manfaat untuk menjaga kestabilan tekanan darah, jantung dan asam urat. Sedangkan beras hitam adalah beras dengan embrio yang masih utuh sehingga memiliki kandungan serat tinggi dengan vitamin B6 lengkap, beras hitam ini berbeda dibandingkan beras ketan hitam.

    "Semua beras ini dibudidayakan dengan baik mulai dari bibit hingga perawatan. Memakai obat-obatan pembasmi hama yang ramah lingkungan sehingga tidak meninggalkan residu pestisida," kata dia.

    Ada juga tepung mocaf hasil olahan dari singkong. Tepung ini merupakan produksi Rumah Mocaf Indonesia yang merupakan binaan MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

    Pengelola Rumah Mocaf Indonesia, Akhmad Arwyn Imamur Rozi mengatakan tepung mocaf ini merupakan tepung pengganti tepung terigu. Kelebihan dibanding tepung terigu adalah tepung mocaf ini  rendah gluten. Tepung ini bagus untuk para penderita autis dan auto imun yang memang 

    Bahan baku singkong untuk tepung mocaf ini dihimpun dari para petani singkong di wilayah Banjarnegara. Mengolah singkong menjadi tepung mocaf ini membuat nilai ekonomis ingkong menjadi lebih tinggi. Selain itu juga tepung ini dipakai untuk beragam produk olahan makanan rendah gluten. Seperti aneka kue kering, tepung ayam krispi, gula cair rendah kalori dan beragam produk lainnya.

    Pameran Produk Eks Napiter

    Pada pameran ini juga ada stand pameran yang diperuntukan untuk eks napi teroris (Napiter) yang sudah ikrar NKRI. Ada sebanyak 6 orang eks napiter ini yang tergabung dalam Yayasan Derap Bakti Pertiwi memamerkan hasil produk UMKM milik mereka.

    Beberapa produk yang dipamerkan antara lain sirup jahe tanpa bahan pengawet kimiawi, abon, madu, kerajinan tas dan sejumlah produk UMKM karya mereka.

    Ketua Yayasan Derap Bakti Pertiwi, Adi Jihadi mengatakan  keberadaan yayasan Derap Bakti Pertiwi bertujuan membantu pemerintah dalam melakukan deradikalisasi dan pencegahan pemahaman radikalisme di masyarakat. Mereka berfokus pada pembinaan dan pendampingan para mantan narapidana terorisme (napiter).

    Selain itu yayasan ini juga juga membantu penyintas napiter ini melakukan pemberdayaan terutama di bidang ekonomi. Mendorong produk UMKM dari para napiter ini untuk bisa memiliki standar yang ditetapkan pemerintah melalui BPOM.

    "Ada beberapa produk UMKM dari penyintas napiter ini yang sudah dapat sertifikat dari BPOM, seperti sirup jahe maupun abon ini. Pengurusannya dibantu oleh Densus 88 AT maupun  BNPT RI," kata dia

    Pada kesempatan itu ia mengucapkan terimakasih kepada MPM PWM Jawa Tengah yang memberikan ruang untuk mengikuti pameran produk di Rakerwil ini. 

    Dia juga berharap ada program pemberdayaan dari MPM Jawa Tengah yang bisa dikerjasamakan dengan mereka. Setidaknya dari sisi pemberdayaan ekonomi.

    "Selepas menjalani pemasyarakatan ini, banyak dari kami yang membutuhkan usaha untuk penghidupan keluarga.Diharapkan ada program pemberdayaan yang bisa dikerjasamakan dengan kami di yayasan ini," kata dia.

    Ketua MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr M Nurul Yamin mengatakan pendampingan kepada penyintas napiter ini juga sudah dilakukan oleh MPM PWM Lampung. 

    MPM PWM Jawa Tengah juga bisa melakukan pendampingan kepada penyintas napiter ini. Jika nantinya sudah terpola dari beberapa PWM program ini bisa disatukan di MPM PP Muhamamdiyah.

    Ketua Ketua MPM PWM Jawa Tengah, Ir Fatchur Rochman mengatakan pada kegiatan ekspo ini selain untuk memberikan ruang pameran bagi produk dampingan MPM PDM se Jateng juga ada stan yang disediakan untuk penyitas atau pelaku tindak pidana terorisme yang sudah menyatakan ikrar NKRI ini. 

    Ia mengatakan pada MPM PWM Jawa Tengah ini memiliki banyak kegiatan pemberdayaan. Nantinya akan ada kegiatan yang bisa digarap bersama penyintas tersebut, terutama dalam hal pendampingan ekonomi.

    Selain produk di atas juga ada beragam produk lainnya yang dipamerkan di sini. Seperti puding kelapa, tanaman anggrek, bawang merah dan pala, olahan susu kambing, olahan pepaya dan teh pelangsing tubuh, olahan susu sapi dan beragam produk olahan hasil pertanian, peternakan dan perikanan.(*)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top