• Berita Terkini

    Minggu, 02 Januari 2022

    Puskesmas Karanganyar Gelar Rehabilitasi Gratis NAPZA


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Puskesmas Karanganyar merupakan Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang mempunyai Program Rehabilisi Korban Penyalahgunaan Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif  (NAPZA). Program tersebut dilaksanakan secara gratis.


    Selain itu Puskesmas Karangayar juga melaksanakan perawatan kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).Selain mendapatkan perawatan secara medis, pasien juga mendapat pendampingan psikologis.

    Rehabilitasi Korban Pengguna NAPZA merupakan proses refungsionalisasi, pemulihan dan pengembangan secara terpadu baik fisik, mental maupun sosial. Ini agar korban penyalahgunaan NAPZA mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat.


    Kepala Puskesmas Karanganyar dr H Agus Sapariyanto MSc menyampaikan program tersebut sebenarnya tindak lanjut dari program di Puskesmas Pejagoan. “Kala itu saya masih menjabat sebagai Kepala Puskesmas Pejagoan,” tuturnya, Jumat (31/12/2021).


    Kegiatan tersebut, lanjut dr H Agus, kegiatan tersebut telah rutin dilaksanakan. Bersyukur kini Puskesmas Karanganyar telah membangun gedung khusus untuk perawatan tersebut. Termasuk untuk rawat inap. “Beberapa pasien juga ada yang menjalani rehabilitasi dengan rawat jalan,” katanya.


    Pihaknya juga menyampaikan pada tahun 2018 terdapat 18 pasien yang menjalani rehabilitasi. Berikutnya terdapat lima pasien di tahun 2019. Pada tahun 2020 program sempat berhenti lantaran ada Pandemi Covid-19. “Sedangkan pada 2021 terdapat empat orang pasien,” katanya didamping dr Nurdiana MSc.


    Dalam hal ini Puskesmas Karangayar juga telah melaksanakan MoU dengan Badan Narkotika Provinsi (BNP). Beberapa yang menjadi pasien pada umumnya merupakan pengguna yang sudah berkeinginan kuat untuk dapat lepas dari ketergantungan obat-obatan terlarang itu. “Napza merupakan zat yang menyebabkan ketergantungan selain Miras dan rokok,” terangnya.


    Sementara itu dr Nurdiana menyampikan pada umumnya rehabilitasi dilaksanakan selama delapan kali pertemyan. Selain akan dilaksanakan pengecekan secara berkala. Salah satu yang penyebab penyalagunaan obat terlarang adalah pergaulan. “Untuk itu penting sekali bagi pihak yang sedang atau sudah menjalani rehabilitasi untuk menjaga pergaulan,” ungkapnya. 

    dr H Agus Sapariyanto menyampaikan pada Januari ini pihaknya akan terjun ke sekolah-sekolah. Ini dilaksanakan semata-mata untuk menjauhkan generasi mudah dari penyalahgunaan narkoba. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top