• Berita Terkini

    Selasa, 04 Mei 2021

    Pemudik Disarankan Ikuti Rapid Tes Antigen, Pertambahan Harian Covid-19 Kebumen Naik Signifikan


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kendati pemerintah sudah memberlakukan larangan untuk mudik, masih saja ada sebagian warga yang tetap kembali ke kampung halaman. Terkait hal ini, Polres Kebumen menghimbau para pemudik yang memasuki wilayah Kebumen diimbau untuk menjalani rapid test antigen.


    Ini tak lain bertujuan untuk memastikan pemudik aman dari Virus COVID-19. Seperti yang dilakukan pemudik di Kecamatan Sempor Kebumen, Selasa (4/5,  menjalani rapid test antigen yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen.

    Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen Iptu Tugiman, ada  77 pemudik yang menjalani rapid test antigen di wilayah Kecamatan Sempor, Selasa (4/5). "Dari 77 pemudik yang mengikuti rapid tes di Sempor, semua non reaktif. Selanjutnya kita arahkan untuk isolasi mandiri 4 hari di rumah," jelas Iptu Tugiman. 

    Alasan 4 hari harus isolasi mandiri di rumah, hal ini untuk mengetahui kondisi kesehatan pasca perjalanan mudik.  Di Sempor, rapid test antigen digelar di tiga tempat yakni di Balai Kecamatan Sempor, Balai Desa Kedungwringin, dan Balai Desa Kenteng. 

    Pelaksanaan di Balai Kecamatan Sempor, pemudik yang diundang berjumlah 34 pemudik, namun yang datang hanya 10, akan tetapi pemudik di luar undangan datang dan menjalani rapid test sebanyak 23 orang. Sehingga total pemudik yang dirapid berjumlah 33 pemudik, hasilnya non reaktif. 

    Selanjutnya di Balaidesa Kedungwringin, 31 pemudik yang diundang untuk rapid, semua datang dan hasilnya non reaktif. Di Balai Desa Kenteng, dari 33 pemudik yang diundang hanya 13 yang datang dan mengikuti rapid test antigen. Semua hasilnya non reaktif.

    Lanjut Iptu Tugiman, selain Kecamatan Sempor, hari ini beberapa kecamatan lain juga menggelar kegiatan rapid test antigen. Di Kecamatan Sadang, 189 pemudik yang dirapid test sejak hari Senin (3/5), semua hasilnya non reaktif. Selanjutnya di Kecamatan Karanganyar, 20 pemudik yang mengikuti rapid tes antigen, semua hasilnya non reaktif. 

    Di sisi lain, gugus Tugas Penanggulangan dan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Kebumen melaporkan adanya trend peningkatan kasus covid-19 di Kota ini. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, Kusbiantoro mengatakan, hingga kemarin (4/5), ada penambahan kasus Covid19 sebanyak 13 kasus. 


    Hal itu merupakan angka aktif penambahan yang cukup signifikan. "Ada belasan dalam setiap harinya, hari kemarin 17 kasus positif dan hari ini ada 13 kasus," kata Kusbiantoro kepada Ekspres, Selasa petang.


    Ia mengungkapkan sejak awal Covid19 angka kasus di Kabupaten Kebumen secara keseluruhan sekitar 7.400 kasus positif. Kusbiantoro menyebutkan hingga saat ini, ada sebanyak 75 orang yang terkonfirmasi dirawat di rumah sakit, dan 128 menjalani isolasi mandiri serta sebanyak 316 meninggal dunia akibat Covid19. "Ada sekitar 72 orang yang masih menunggu hasil PCR dan jumlah PCR harian untuk Kabupaten Kebumen sebanyak 103," tambahnya.

    Sebelumnya, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto telah mewanti-wanti agar warga terus memperketat protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak. Bupati mengatakan, kasus covid di kebumen saat ini tersebar di 24 kecamatan.

    "Ada 24 kecamatan yang masih terpapar Covid19, dan ada dua kecamatan yang saat ini zero yakni Kecamatan Rowokele dan Sadang, namun masyarakat tetap harus waspada jangan mentang-mentang sudah zero terus mengabaikan protokol kesehatan,"katanya.

    Sementara itu dari 24 kecamatan yang terpapar Covid19, tiga kecamatan yang menduduki angka tertinggi kasus covid saat ini, yakni peringkat pertama Kecamatan Kebumen dengan 33 kasus, peringkat kedua Kecamatan Buluspesantren sebanyak 28 kasus dan ketiga Kecamatan Alian sebanyak 26 kasus. Sedangkan kecamatan lainnya masih dalam angka belasan kasus.

    Selain itu, Bupati Arif juga menghimbau, bahwa peningkatan kerumunan saat bulan ramadhan bisa sering terjadi, terutama saat masyarakat mencari takjil dan keluar rumah.  "Bagi masyarakat yang sedang mencari jajan takjil untuk berbuka puasa kami himbau jangan berkerumun, tetap menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan, itu wajib demi keselamatan masyarakat bersama," ujarnya. (fur/win/cah)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top