• Berita Terkini

    Selasa, 04 Mei 2021

    Mudik, Ratusan Warga Karangsambung Dikawal Ketat Polisi


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pemerintah pusat telah melarang perantauan mudik  mulai tanggal 6-17 Mei 2021. Namun, sejumlah warga tetap mudik. Seperti yang dilakukan warga   Desa Tlepok Kecamatan Karangsambung ini.


    Mereka yang tergabung dalam Ikatan Warga Tlepok (Ikwat) atau perkumpulan warga Kebumen itu memilih tetap mudik. Hanya, agar tidak melanggar peraturan pemerintah, mereka  memilih waktu mudik lebih cepat. 


    Kemarin, (3/5/2021), sedikitnya dua bus yang membawa Ikwat dari Jakarta tiba di Kecamatan Karangsambung. Kedatangan langsung dikawal Polres Kebumen mulai dari batas kota Kebumen hingga Puskesmas Kecamatan Karangsambung.  


    Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama saat memimpin jalannya penjemputan Ikwat mengungkapkan, hal ini dilakukan agar warga masyarakat menjalani Rapid Test Antigen sebelum pulang ke rumahnya masing-masing.   


    "Kita pastikan pemudik ini tidak ada yang turun di jalan. Jadi semua wajib mengikuti rapid tes anti gen sebelum sampai ke rumah," jelas AKBP Piter didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kebumen, dr. H. Budi Satrio, Minggu (2/5) sore.

    Semua, 132 pemudik menjalani rapid test yang digelar oleh PPNI Kabupaten Kebumen di halaman Puskesmas Karangsambung. Semua yang mengikuti rapid tes, hasilnya non reaktif. Setelah dinyatakan non reaktif para pemudik dipersilahkan untuk pulang ke rumah. 

    Lebih lanjut Kapolres Kebumen mengungkapkan, pihaknya standby jika sewaktu-waktu kembali ada pemudik pulang kampung, akan langsung dikawal untuk mengikuti rapid tes anti gen. 

    "CB kita, begitu mendapat informasi ada dua bus masuk wilayah Kebumen langsung kita sambut dengan pengawalan. Harapannya tidak menurunkan penumpang, langsung kita tarik bawa ke Puskesmas," ungkap AKBP Piter. 

    Salah satu pemudik Rojingun (42), mengungkapkan apa yang dilakukan Pemerintah Kebumen bersama Polres Kebumen tepat. Ia bersama para pemudik lainnya jadi tenang saat memasuki rumah karena telah mengetahui hasil rapid tes antigen negatif. "Kita di perjalanan kan tidak tahu. Jadi adanya program ini, kita jadi tahu kondisi kesehatan sebelum sampai ke rumah," ungkap Rojingun. (win/cah)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top