• Berita Terkini

    Rabu, 30 September 2020

    Pasien Positif Corona Kebumen Tembus 656 Orang


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Pasien positif corona di Kebumen terus mengalami peningkatan tajam. Dalam empat hari terdapat peningkatan yang cukup signifikan yakni 45 orang. Data pada 27 September lalu, pasien berjumlah 611 orang. Kini pada Rabu (30/9) pasien meningkat menjadi 656 orang.


    Dari jumlah tersebut,  317  diantaranya menjalani perawatan atau isolasi. Pasien sembuh sebanyak 322 orang dan yang meninggal dunia 17 orang. Mayoritas akibat kontak erat dengan pasien positif terdahulu.  


    “Selain kontak erat dengan kasus terdahulu, sebagian dari pasien yang lain memiliki riwayat aktivitas sebagai pedagang di pasar tradisional dan obyek wisata. Ada pula sebagian pengunjung tempat pelayanan, melakukan perjalanan ke luar kota (Surakarta) dan bertemu keluarga dari luar kota," tutur Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kebumen Cokro Aminoto, Rabu (30/9/2020). 


    Orang Dalam Pemantauan (ODP) tercatat 3.466 orang dimana 6 diantaranya masih dalam pemantauan. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat 423 orang. 35 meninggal dunia tanpa hasil lab. Sedangkan PDP yang masih dalam pengawasan ada sebanyak 22 orang,  61 orang telah selesai pengawasan, 306 orang dengan hasil lab negatif. "Hari ini kasus terkonfirmasi positif dinyatakan sembuh bertambah 2 orang,  yaitu laki-laki BS (48) dan perempuan NM (47)," imbuhnya.


    Adanya penambahan kasus baru ini, gugus tugas  kembali mengingatkan masyarakat Kebumen untuk tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Yaitu menggunakan masker saat keluar rumah, rutin melakukan cuci tangan dengan sabun, menjaga jarak atau physical distancing maupun tidak berkerumun atau social distancing.


    “Memperhatikan perkembangan kasus positif covid-19 di Kabupaten Kebumen, Gugus Tugas telah melakukan pengkajian kasus dan analisa data. Dari hasil kajian tersebut  menunjukkan bahwa kasus positif covid-19 di Kabupaten Kebumen masih berpotensi naik,” katanya.


    Namun, di sisi lain kehidupan beragama, pendidikan, sosial- ekonomi harus berjalan. Sehingga diperlukan upaya memasuki fase adaptasi kebiasaan baru (AKB) dengan dicirikan penerapan protokol pencegahan penularan covid-19 secara ketat.


    Adanya peningkatan tajam pada pasien positif corona juga menjadi perhatian beberapa pihak.  Beberapa diantaranya meminta agar pemerintah bertindak tegas terhadap penerapan standar protokol kesehatan.  Hal ini dapat dilaksanakan dengan menggandeng aparat penegak hukum. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top