• Berita Terkini

    Kamis, 02 Juli 2020

    Ketua DPRD Kebumen: Harusnya Anggota Dewan tak Dapat Rapid Test Gratis

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Anggota DPRD dan ASN dinilai merupakan golongan mampu. Sehingga tidak selayaknya mereka mendapatkan program rapid test secara gratisan.

    Hal ini ditegaskan oleh Ketua DPRD Kebumen H Sarimun. Pihaknya menyampaikan hal tersebut usai mengikuti program rapid test massal yang dilaksanakan untuk para Anggota DPRD Kebumen. Kendati demikian Sarimun mengaku tidak mengetahui sama sekali jika hari itu akan dilaksanakan rapid test massal. Terlebih itu dilaksanakan dengan tanpa membayar.

    Politisi dari PDI Perjuangan tersebut menegaskan para Anggota DPRD dan juga PNS, sudah seharusnya bersyukur dengan telah dipercaya menduduki jabatan tersebut. Rapid test memang sangat penting untuk para Anggota DPRD dan PNS untuk memastikan kondisi kesehatan mereka saat menjalankan tugas melayani masyarakat.

    Kendati demikian seharusnya ini dilaksanakan secara mandiri, bukan dengan gratisan. “Awalnya kami tidak tahu jika akan ada rapid test untuk anggota DPRD yang dilakukan secara massal,” tuturnya, Kamis (2/7/2020).

    H Sarimun menegaskan bahwa program rapid test massal untuk para anggota dewan tersebut tidaklah tepat. Sebab meskipun membayar biaya rapid test juga tidak seberapa. “Rapid test mandiri saja ga papa. Kita juga membayarnya tidak banyak,” ungkapnya.

    Dijelaskannya karena tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, maka pihaknya sama sekali tidak mengetahui jika akan ada program rapid test untuk para Anggota DPRD. Namun karena sudah dilaksanakan akhirnya dirinya juga mengikutinya. “Kami awalnya tidak mengetahui, namun karena sudah muncul ya kami mengikutinya,” paparnya.

    Sebagai Ketua DPRD, H Sarimun sebelumnya juga telah menyampaikan kepada para anggotanya untuk melaksanakan rapid test secara mandiri. Namun ternyata ada program rapid test massal. Ini dirasa kurang tepat. Sebab rapid test tanpa biaya seharusnya menjadi hak masyarakat. “Masih banyak masyarakat yang membutuhkan rapid test. Untuk itu yang gratis seharusnya untuk masyarakat saja,” ucapnya, seraya menambahkan rapid test diikuti oleh sekitar 30 anggota. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top