• Berita Terkini

    Minggu, 05 April 2020

    Ibu Camat Pejagoan Tutup Usia, Dipastikan Bukan karena Corona

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Ibu kandung Camat Pejagoan Farita Listiyati, Hj Sufartumi (78), tutup usia dan dimakamkan pada 1 April 2020 kemarin. Saat itu, almarhumah dimakamkan dengan standar atau protap Corona (Covid-19). Namun demikian, almarhumah yang juga mertua Mantan Sekda Kebumen Adi Pandoyo itu dipastikan negatif corona.

    Adi Pandoyo kepada awak media menyampaikan mertuanya dilarikan ke RSDS Kebumen pada 4 Maret 2020. Di rumah sakit tersebut, mendapat perawatan selama sembilan hari. Setelah itu dibawa pulang. Adapun sakit yang diderita yakni jantung dan paru-paru. "Setelah itu pada 27 Maret 2020, ibu kembali dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi lemah. Ibu langsung dibawa ke ruang ICU RSDS Kebumen,” kata Adi yang kemarin sang istri, Farita Listiyati, Sabtu (4/4/2020).

    Pada, 28 Maret Almarhumah Hj Sufartumi diduga terpapar Covid-19. Dengan demikian semua proses perawatan diberlakukan sesuai protap corona. Pada 1 April pihak RSDS Kebumen menyampaikan jika kondisi Almarhumah Hj Sufartumi melemah. Akhirnya sekitar pukul 04.55 WIB meningal dunia. “Pukul 08.00 WIB, pihak rumah sakit mepersiapkan pemulasaran jenazah. Namun karena petugasnya sedang sakit, akhirnya pemulasaran dilaksanakan oleh keluargan dengan APD lengkap. Setelah itu dilaksanakan pemakaman dengan protap corona,” jelasnya

    Akibat adanya dugaan tersebut, tentunya berdampak sosial pada keluarga. Salah satunya harus melakukan isolasi diri dan lainnya. Bahkan beberapa orang pun “mengucilkan” dan tidak berani mendekat. Takut terpapar virus corona, itulah yang menjadi alasannya.

    “Kini sejak 3 April 2020 dimana surat Laporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium telah keluar dan menyatakan Almarhumah Hj Sufatumi negatif corona. Kini semuanya sudah jelas,  Hj Sufartumi meninggal biasa,” tegasnya.

    Adi Pandoyo juga menjelaskan pihaknya berterima kasih kepada petugas medis yang sudah memberikan perawatan terbaik kepada mertuanya tersebut.  Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada petugas dan relawan yang  telah membantu pemakaman. Kini keluarga besar Adi Pandoyo telah melakukan rapid test. Hasilnya semuanya negatif dari Virus corona.

    Dalam kasus ini Adi Pandoyo juga menyarankan agar pemerintah daerah dan tim medis senantiasa berhati-hati dalam menentukan atau mengidentifikasi Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Hal ini mempunyai dampak yang sangat besar, terutama bagi keluarga pasien.

    Adi juga berharap pemerintah dapat memberikan APD yang standar bagi para petugas medis. Jika diperlukan karantina, petugas medis dapat dikarantina dengan fasilitas yang memadai. “Kepada masyarakat diharapkan dapat menghormati pasien, keluarga pasien atau jenazah pasien corona. Sebab tidak seorang pun yang mau terinfeksi corona,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top