• Berita Terkini

    Senin, 23 Desember 2019

    Jadi Kabupaten Termiskin di Jateng, Pemkab Kebumen Kucurkan Rp 366,5 Miliar

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Tingginya angka kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Kebumen. Terlebih setelah Kota Lawet, dinyatakan sebagai kabupaten termiskin se-Jawa Tengah di tahun 2019 ini. Agar cap buruk itu tidak terus melekat, Pemkab mengalokasikan dana Rp 366,5 miliar.

    Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi Tim Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TKP2K) bersama semua OPD terkait di ruang rapat Wakil Bupati Kebumen kompleks Setda, Senin (23/12/2019). Hadir pada kesempatan itu, Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz, Wakil Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto sekaligus Ketua Tim Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TKP2K) Kabupaten Kebumen, Sekda Kebumen H Ujang Sugiyono serta kepala dinas terkait.

    Dalam rapat terungkap, Kebumen masuk dalam kategori kabupaten termiskin se Jawa Tengah di tahun 2019. Ini berdasarkan prosentase penduduk miskin kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 dari Badan Pusat Statistik (BPS)

    Kebumen memiliki angka kemiskinan tertinggi yakni 16,82 % sedangkan indeks kemiskinan terendah dimiliki oleh Kota Semarang dengan prosentase 3,98 %. Hingga akhir tahun 2019 ini, Kabupaten Kebumen masih menjadi kabupaten termiskin di Jawa Tengah.

    Kepala Dinas Sosial dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Kebumen, Budi Satrio, mengatakan Kabupatan Kebumen dengan luas wilayah sekitar 1.281 km², memiliki penduduk sekitar 1,3 juta jiwa. Dari jumlah itu, sekitar 201.000 rumah tangga atau sekitar 700.000 jiwa masuk dalam kategori warga miskin dengan penghasilan per bulan kurang dari Rp 363.000. Padahal, Upah Minimum Kabupaten/kota (UMK) Kebumen 2020 sendiri sebesar Rp 1.835.000.

    "Dikatakan masuk dalam kategori miskin ini karena pendapatan per bulan kurang dari Rp 363.000,' per orang, selama satu bulan," kata Budi Satrio, ditemui kemarin.

    Wakil Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, mengaku sempat terkejut mengetahui tingginya angka kemiskinan di Kebumen. Bisa dimaklumi Arif Sugiyanto terkejut melihat Kebumen menjadi daerah termiskin.

    Fakta Kebumen menjadi daerah termiskin di Jawa Tengah, baru diketahuinya pada Maret 2019, atau sebelum ia menjabat Wakil Bupati. Maka setelah dilantik sebagai Wakil Bupati pada April 2019, Arif Sugiyanto, telah berkomitmen sejak awal penanganan kemiskinan menjadi prioritas kerjanya. Apalagi, sebagai Wakil Bupati, Arif juga  Tim Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TKP2K)


    Rapat kemarin, dikatakan Arif, menjadi salah satu bagian dan upaya bagaimana mengurai persoalan kemiskinan agar dapat terus dikurangi di masa-masa mendatang.
    "Rapat ini akan menghasilkan percepatan untuk pengentasan dan penanggulangan kemiskinan tahun 2020, kami siap untuk berfikir bersama siap pusing bersama," kata Arif Sugiyanto usai rakor..

    Sementara itu, Tim Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TKP2K) yang menggelar rapat telah menentukan langkah-langkah yang akan diambil dan dilaksanakan pada awal tahun 2020 nanti. Salah satunya ada menyiapkan dana langsung sekitar Rp 366, 5 miliar yang akan direalisasikan melalui 14 dinas yang telah ditunjuk.

    "Selain itu, pemkab juga akan menggelontorkan dana tak langsung senilai Rp 300 juta melalui dinas-dinas lain. Artinya kita siapkan dana sekitar Rp 366,5 miliar untuk mengentaskan kemiskinan di Kebumen. Mungkin tidak bisa langsung tuntas tapi bertahap harapannya segera bisa tuntas," kata Arif


    Diakui Arif, dana penanggulangan kemiskinan tersebut sejatinya bisa ditambah. Hanya, memang sebagian dana lain terserap untuk Pilkada tahun 2020. Apapun, dana yang ada akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengentaskan kemiskinan.

    Dana tak langsung sendiri nantinya akan direalisasikan melalui 3 bidang antara lain transportasi, distribusi dan infrastruktur. Sedangkan belasan instansi yang ditunjuk langsung untuk merealisasikan percepatan pengentasan kemiskinan antara lain pelayanan penyehatan lingkungan, fasilitasi manajemen usaha keluarga miskin, kemitraan asuransi kesehatan, bansos, hingga pelatihan kewirausahaan. (fur)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top