• Berita Terkini

    Kamis, 20 Juni 2019

    Pedagang Sayur Keliling di Buluspesantren Jadi Penyuluh Kesehatan

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Terobosan menarik dilakukan Puskesmas Buluspesantren II dalam rangka menekan angka kematian ibu dan bayi (AKI). Tak hanya dilakukan Petugas atau bidan, Puskesmas Buluspesantren menggandeng pedagang sayur keliling.

    Hingga kemudian terbentuklah Pasukan Pedagang Sayur Keliling yang disebut dengan Sakina Peling, singkatan dari Stop Angka Kematian Ibu dan Anak melalui Pedagang Sayur Keliling. "Pasukan" ini getol memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Khususnya para ibu hamil sekaligus menyosialiasikan tentang pentingnya imunisasi bagi bayi.



    Kepala Puskesmas II Buluspesantren, Herdiyanto, menyampaikan Sakina Peling merupakan sebuah bentuk inovasi pelayanan publik Puskesmas yang dipimpinnya di tahun 2019 ini.

    Ide ini berawal dari masih tingginya angka kematian ibu dan bayi di Kecamatan Buluspesantren. Di tahun 2018, ada 8 bayi yang meninggal dunia karena kandungan usia dini dan berat badan bayi kurang waktu lahir. Jumlah itu menurun di tahun 2019, menjadi 3 anak. Meski begitu, Puskesmas tak ingin ada lagi kasus ini di masa mendatang.



    "Dari situ kami punya ide menggandeng pedagang sayur keliling. Merekalah bertugas memberikan penyuluhan dan pemahaman kepada ibu-ibu hamil di setiap desa tentang pentingnya kesehatan ibu hamil. Sekaligus mengajak para ibu hamil rutin memeriksakan diri ke puskesmas," kata Herdiyanto, Rabu (19/6/2019)

    Ia meyakini, cara ini lebih efektif, karena para pedagang sayur keliling lebih sering bersentuhan dengan masyarakat. "Melalui program ini, kami berharap angka kematian ibu dan bayi di Kecamatan Buluspesantren benar-benar bisa ditekan hingga zerro alias nol," katanya.

    Salah satu anggota Sakinah Peling, Suryani, mengatakan senang bisa melakukan tugasnya tersebut. Meski awalnya sempat kesulitan, akhirnya ia bisa menjalankan tugasnya dengan baik. "Sekarang saya sudah terbiasa. Saya harap, nantinya masyarakat lebih sehat," katanya.

    Camat Buluspesantren, Suis Idawati, berharap, program ini tidak hanya diterapkan di Puskesmas II Buluspesantren. Namun, di Puskesmas I Buluspesantren diharapkan melakukan hal serupa.

    "Kami tentunya akan mendukung suksesnya program ini. Sehingga resiko kematian ibu dan bayi di Kecamatan Buluspesantren bisa ditekan," ujarnya.(cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top