• Berita Terkini

    Rabu, 15 Mei 2019

    Ketua FKUB Kebumen Tolak Gerakan "People Power"

    KH Drs Moh Dawamudin Masdar MAg 
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Warga Kabupaten Kebumen dihimbau tak ikut-ikutan gerakan 'people power' pasca Pemilu 2019. Sejumlah pihak menilai,  gerakan people power sama halnya dengan tindakan inkonstitusional.

    Salah satu yang menyerukan penolakan terhadap gerakan "people power" adalah Ketua FKUB Kabupaten Kebumen KH Drs Moh Dawamudin Masdar MAg. Ia menegaskan gerakan 'people power' pasca Pemilu 2019 sangat meresahkan. Pihaknya menolak keras gerakan tersebut.

    Dawamudin memintan kepada warga Kebumen untuk tidak terpengaruh dan mengikuti gerakan people power yang digaungkan oleh sekelompok orang untuk menumbangkan pemerintahan yang sah. "People power adalah gerakan inkonstitusional dan merusak tatanan demokrasi yang telah dibangun,"  tuturnya.

    Menurutnya soal ganti pemimpin sudah diatur melalui Pemilu. Tahapan ini harus diikuti mulai awal hingga akhir. Adapun tindakan people power jika dituruti akan berdampak negatif yang luar biasa. Sudah banyak contohnya, negara hancur karena kegiatan people power. “Kegiatan itu tidak sesuai konstitusi kesepakatan. Ini  dapat menyebabkan konflik horizontal sesama warga bangsa,” terangnya.

    Kepada tokoh elit, tokoh masyarakat, tokoh agama Dawam berharap untuk bisa menjaga lingkungannya. Ini agar tidak mudah terprovokasi untuk melakukan tindakan-tindakan anarkis.  Ketua FKUB yakin untuk tindakan people power yang menurutnya adalah tindakan makar tidak akan terjadi di Kebumen.

    Disisi lain Dawamudin juga menegaskan penyelenggaraan Pemilu di Kebumen telah berjalan dengan jujur, adil, transparan serta demokrasi. Sehingga warga Kebumen tidak akan menyelenggarakan people power. "Mari kita jaga, dan kita ikuti proses Pemilu ini sampai rampung. Kita tunggu pengumuman resmi dari KPU tanggal 22 Mei 2019 nanti,"  ungkapnya.

    Di waktu yang tinggal kurang lebih 1 Minggu lagi menjelang pengumuman KPU, Dawamudin mengajak warga masyarakat khususnya umat muslim untuk tetap khusyuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan. "Mari kita berkonsentrasi meningkatkan amal ibadah kita, dengan memperkuat kualitas puasa kita, banyak tadarus, banyak amal sosial di Bulan Ramadhan ini," katanya.

    Adanya penolakan gerakan people power juga disampaikan oleh  dengan tegas oleh dewan pengurus Ponpes Al Hasani Gus Fachrudin Achmad Nawawi.

    Pihaknya menegaskan agar warga masyarakat Kebumen tidak ikut-ikutan dan mendukung gerakan people power.  Gerakan ini disinyalir dilaksanakan oleh sekelompok orang untuk menumbangkan pemerintahan Republik Indonesia. Selain itu juga untuk mendukung hasil dari keputusan KPU dari Pemilu 2019 yang digelar secara demokrasi.
    Gus Fachrudin yang juga Pembina Santri Online Kebumen menyampaikan kegiatan people power hanya akan membuat situasi menjadi tidak kondusif. "Bagi kami kegiatan itu (people power) sama sekali tidak bermanfaat. Maka kepada masyarakat Kebumen, kami himbau untuk tidak mengikutinya," katanya.

    Ditegaskan pula,  jika ditemukan adanya penyimpangan atau pelanggaran dalam Pemilu, seharusnya diselesaikan melalui mekanisme yang ada, bukan malah menggerakkan sejumlah massa. “Semua ada jalurnya. Semua juga ada aturan hukumnya. Indonesia negera adalah hukum,” ucapnya.

    People power adalah istilah yang digunakan para relawan dan pendukung pasangan Capres dan cawapres nomopr uurt 02, Prabowo Subiyanto-Sandiaga Uno. Mereka menilai Pemilu 2019 kali ini curang dan inkonstitusional.

    Adalah Eggi Sudjana alias Bang Eggi (59) yang menyerukan istilah tersebut di depan rumah capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta selatan, yang beredar di media sosial.

    Saat itu, dia mengajak massa untuk menempuh jalan 'people power' untuk menindaklanjuti klaim kecurangan dalam Pemilu 2019 serta melantik Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai presiden-wakil presiden sebelum jadwal pelantikan resminya pada Oktober 2019.
    Eggy sendiri saat ini dijerat pasal makar setelah dilaporkan oleh relawan Jokowi-Ma'ruf Center (Pro Jomac), Suriyanto. (mam)



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top