• Berita Terkini

    Kamis, 27 September 2018

    "Crat Cret", Pelanggan Keluhkan Layanan PDAM Kebumen

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di beberapa titik mengeluhkan layanan di musim kemarau ini. Sudah dalam beberapa waktu, aliran air tidak lancar. Para pelanggan pun berharap PDAM Kebumen segera melakukan penanganan.

    Keluhan datang dari sejumlah warga di Kecamatan Pejagoan dan Kebumen. Salah satunya, Saefudin (53) warga Perumahan Mega Biru 2 bagian atas, tepatnya RT 5 RW 6 Kelurahan Bumirejo, Kecamatan Kebumen.

    Sejak sebulan lalu, PDAM di kawasan tersebut bermasalah. Tidak ada air yang mengalir ke perumahan. “Sama sekali tidak ada air, kalau di bagian bawah masih mungkin ada air, namun di atas sama sekali  tidak ada,” tuturnya, Rabu (26/9/2018).

    Dijelaskannya air untuk bagian atas berasal dari bak penampungan yang dipompa. Saat air dibagian bawah mencukupi maka akan sampai keatas. Namun jika air tidak ada yang keluar dari kran hanya angin saja yang berasal dari dorongan pompa.

    Padahal untuk menjaga agar bisa mendapatkan air, kebanyakan warga selalu mengaktifkan kran. “Saat kran dalam kondisi aktif dan bagian bawah di pompa, maka kran akan mengeluarkan angin. Saat itu putaran meteran akan lebih kencang dari pada saat ada air,’ tegasnya.

    Saefudin menegaskan, meski PDAM tidak aktif mengeluarkan air, namun warga tetap harus membayar. Sebab selain ada biaya wajib, meteran PDAM tetap berputar meski kran hanya mengeluarkan angin.

    Ini tentu merugikan warga, untuk itu pihaknya berharap PDAM dapat menyediakan air meski melalui tanki. “Bagian atas Perumahan Mega Biru 2, air sangat dibutuhkan. Pada musim kemarau tidak ada sumber air selain PDAM,” katanya.

    Untuk memenuhi kebutuhan air, jelas Saefudin, warga terpaksa harus mengambil air dari tempat jauh. Beberapa diantaranya harus mengambil dari masjid. Selain itu bagi yang bekerja di kantor, tak jarang yang mengambil air dari kantornya menggunakan jerigen dan diangkut dengan mobil. “Itu yang kami alami selama ini,” jelasnya.

    Keluhan terkait, PDAM juga disampaikan oleh Aziz (24) warga Perumahan Prajamukti Blok C nomor 3. Pihaknya menyampaikan debit air PDAM sangat kecil. Untuk mendapatkan air satu ember diperlukan setidaknya 1 jam. “Kami saat terganggu, sebab sembar air dari sumur tidak layak digunakan. Air berbau dan tidak jernih,” ucapnya.

    Aziz juga berharap adanya hal tersebut dapat segera disikapi oleh pihak PDAM. Sehingga persoalan air dapat terselesaikan dengan baik. Demikian juga di Desa/Kecamatan Pejagoan. Warga setempat kesulitan mendapatkan air karena aliran PDAM macet, terutama siang hari. "Air kadang mengalir menjelang tengah malam, itupun jauh dari kata cukup," kata salah satu warga.


    Hingga berita ini diturunkan, wartawan belum berhasil menghubungi pihak PDAM untuk dimintai konfirmasi. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top