• Berita Terkini

    Sabtu, 25 Agustus 2018

    Krisis Air, Warga Kebumen Terpaksa Cuci Jeroan Kurban di Sungai

    fotoahmadsaefurrohman/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kendati sudah ada himbauan untuk tak dilakukan, sejumlah warga terpantau masih saja nekat mencuci jeroan atau organ dalam hewan kurban Idul adha di aliran sungai.

    Seperti terlihat  sungai Lukulo tepatnya di Bendungan Kedung Samak Desa Kemangguan Kecamatan Alian, Jumat (24/8/2018) siang. Sejumlah warga terlihat mencuci hewan kurban di sungai, baik di Sungai Lukulo maupun di Sungai Kedungbener.  Salah satu alasan warga, karena saat ini mereka krisis air bersih menyusul kemarau berkepanjangan.

    Ratman (35) salh satu warga Desa Gemeksekti Kecamatan Kebumen mengaku, tak ada pilihan lain mereka terpaksa mencuci jeroan hewan kurban di bendungan Kedung Samak.

    "Air di wilayah kami sulit, terpaksa kami jauh-jauh kesini. Kotoran isi jeroan bisa langsung hanyut saat organ dalam dicuci dan langsung dimakan ikan," katanya.

    Mereka menyadari tindakan tersebut dapat dinilai mencemarkan lingkungan dan mengganggu kenyamanan warga lain khususnya yang tinggal di sekitar sungai. Namun hal itu sepertinya telah menjadi sebuah kebiasaan warga jika setiap hari raya Idul Adha mereka mencuci jeroan hewan kurban di sungai.

    "Setiap tahun kita biasa mencuci disungai," jelas Samiran (40) warga Desa Surotrunan Kecamatan Alian saat dijumpai sedang membersihkan hewan kurban di aliran sungai Kedungbener, Rabu (22/08/2018)

    Tak hanya itu masyarakat yang nekad mencuci hewan kurban di aliran sungai karena selama ini tak ada sosialisasi atau larangan dari Pemerintah Kabupaten Kebumen terkait hal tersebut.

    "Selama ini setahu saya tidak ada larangan untuk mencuci jeroan di sungai, jga perangkat dan kepala desa juga tidak memberikan himbauan apapun,' tambah Ratman sembari melanjutkan mencuci jeroan. (saefur/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top