"Awalnya gerimis dan hujan es. Esnya sebesar kelereng. Setelah itu hujan deras disertai angin besar sekali dan pohon-pohon bertumbangan," kata Kepala Desa Serut, Kuwarasan, Taufik M ditemui Kebumen Ekspres, Kamis malam tadi
Aminudin (50) salah satu warga Desa/Kecamatan Kuwarasan mengatakan tidak ada tanda- tanda akan hujan karena cuaca terik. Namun kemudian mendung dan gerimis disertai butiran es.
"Padahal siang itu saya pulang dari sawah cuaca panas banget terus tiba - tiba mendung dan turun hujan airnya dingin banget, kemudian disusul angin kencang sekali," katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan pada Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen, Drs Muhyidin, mengamini adanya hujan es pada peristiwa puting beliung Kamis siang tadi. "Betul ada hujan es. Tapi sebentar tidak berdampak," kata Muhyidin, didampingi Bako Humas BPBD Kebumen, Heri Purwoto.
Musibah puting beliung sendiri terjadi pada Kamis siang sekitar pukul 13.00 WIB. Sejauh ini, ada sejumlah desa di lima kecamatan yang terdampak . Antara lain Desa Arjomulyo, Sidomukti, (Adimulyo), Banjareja, Jatimulyo (Kuwarasan), dan Banjarsari Kecamatan Gombong serta Kecamatan Puring dan Alian.
Sejumlah rumah warga rusak akibat tertimpa pohon. Puluhan pohon tumbang juga membuat akses jalan di beberapa wilayah Puring-Kuwarasan terputus. Menangani kejadian ini,BPBD telah membentuk tim penanganan melibatkan tim URC Kecamatan Kuwarasan.
Dalam kejadian ini, salah satu warga ada yang terluka. Sumarno (40) warga RT 1 RW 2 Desa Serut Kecamatan Kuwarasan itu mengalami luka parah pada bagian kepala akibat tersambar tiang listrik yang tumbang.
Musibah berawal saat korban tengah menunggui traktor di sawah. Dalam kondisi terjebak puting beliung, tiba-tiba tiang listrik bertumbangan. Saat itulah, kabel listrik bertegangan tinggi menyambarnya. Korban mengalami luka parah pada bagian kepala dan dilarikan ke rumah sakit. (cah/saefur)
