Tidak hanya itu, Rumah Berlin juga diacak-acak. Perhiasan yang dipakai dirampas. Uang Rp 100 juta raib.
Susilo, 70, adik Berin mengaku, rumah kakaknya dirampok sekitar pukul 01.00. Berdasarkan informasi yang diterimanya, ada empat orang yang masuk rumah Berlin. Namun, korban ini tak bisa berbuat apa-apa.
Kejadian itu berawal Berlin hendak buang air kecil di kamar mandi. Namun, ada empat perampok di depan kamar mandi. Korban disekap. “Sekitar sembilan jam kakak saya disekap. Baru ketahuan sekitar pukul 10.00,” ucapnya.
Dia menambahkan, setiap pagi membantu kakanya jualan rokok dan barang-barang lainnya. Namun, kemarin tidak seperti biasanya. Toko masih tutup. Anjing tidak menggonggong.
Merasa curiga dia pinjam tangga tetangga. Setelah itu, manjat dan melihat keadaan dalam rumah. Dia melihat pintu samping terbuka.
Ada yang aneh, dia menghubungi anak korban. Setelah itu, dia bisa membuka masuk rumah. Dia melihat kakaknya tengkurap dengan mulut dilakban. Tangan dan kaki diikat sama rafia. “Bekas ikatan masih terlihat. Kejadian 01.00 malam. Perampok ada empat orang dengan muka ditutupi,” jelasnya.
Setelah menggunting pengikat, dia membawa kakaknya berbaring di tempat tidur dekat penyekapan. Setelah itu, dipanggilkan dokter untuk perawatan lebih lanjut. “Berlin juga dipukul dua kali hingga bengkak. Uang Rp 100 juta dan dua cincin dirampas. Perhiasan mungkin diambil. Kerugian belum bisa ditaksir,” imbuhnya.
Dia mengaku, setiap hari Berlin sendirian. “Sebelum anak saya pindah di Kunden, disini menemani. Tapi sekarang saya tinggal di rumah sendiri, depan SMPN 5. Tidak tahu kalau ada kejadian seperti ini. Dia sebelumnya dia mimpi uangnya hilang,” tambahnya.
Kondisi korban saat ini sudah membaik. Namun masih syok. Sehingga dia belum memperbolehkan bertemu dengan korna.
Dia berharap, aparat kepolisan segera menangkap pelakunya. Sehingga barangnya bisa kembali. “Ini baru kali pertama. Sebelumnya tidak pernah terjadi,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Kota AKP Sudarno mengaku, korban tidur sendirian. Rumahnya di tengah sawah. Tidak ada tetangga. Sepi. Sehingga maling atau perampok mudah untuk menggasak harta benda korban. “Ini masih dalam penyelidikan. Masih menunggu keterangan korban,” jelasnya. (sub/ris)
