• Berita Terkini

    Sabtu, 16 Desember 2017

    Sedikitnya Tiga Rumah di Kebumen Rusak Akibat Gempa Jawa Barat

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen masih melakukan pemantauan terkait kemungkinan adanya korban menyusul gempa berpotensi tsunami di Jawa Barat.

    Namun demikian, hingga Sabtu dini hari (16/12/2017), sudah ada tiga rumah yang dilaporkan rusak akibat guncangan gempa. Ketiga rumah itu masing-masing milik Suwarno (45), warga RT 2 RW 2 Desa Serut, Kuwarasan. Dalam peristiwa ini, cucu korban, Nanda Pasa Ristiayanti yang mengalami luka kaki patah setelah tembok teras rumah kakeknya ambruk terkena guncangan gempa.

    Selain itu, dua rumah lagi milik warga  RT 4 RW 1 Desa Madirejo Kecamatan Puring dilaporkan rusak. Masing-masing, rumah milik Wasitah  (45) yang rumah bagian depannya ambruk.

    Sementara, rumah tetangga Wasitah, Ambar Basuki (27) warga Dukuh Tunggalsari RT 04 RW 01
    Madurejo Puring mengalami kerusakan hingga 40%. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

    Sementara itu, kepanikan warga di Kebumen terkait gempa sudah mereda. Namun demikian, sejumlah warga Desa Argopeni Kecamatan Ayah dilaporkan berkumpul bersama di luar rumah alias mengungsi takut terjadi tsunami.

    Warga Desa Jogosimo kecamatan Klirong bahkan berhamburan ke luar rumah setelah mendengar alarm tanda tsunami berbunyi Sabtu dini hari. Namun, mereka lega setelah peringatan tsunami berhenti tak lama kemudian.

    Ketua SAR Lawet Perkasa, Bejo Priyono, mengatakan, kondisi ombak di perairan selatan Kebumen sejauh ini masih aman.  "Ombak masih biasa. Situasi aman terkendali.  Namun demikian, kami masih melakukan pantauan. Apalagi masih ada sebagian kecil nelayan masih ada yang melaut," ujar Bejo.

    Sementara itu, BMKG dalam siaran persnya Sabtu dini hari (16/12/2017) menyampaikan Gempa berkekuatan 6,9 Skala  Richter berpusat di Jawa Barat dan berpotensi tsunami terjadi Jumat malam (15/12/2017). Namun, peringatan tsunami itu dicabut pada pukul 02.14 WIB atau 2 jam dari terjadinya gempa pertama.

    Warga diminta tenang namun tetap waspada dan tidak mudah mempercayai informasi yang menyesatkan. (cah/saefur)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top