• Berita Terkini

    Selasa, 04 April 2017

    Polisi Rekonstruksi Pembunuhan Siswa Taruna Nusantara Magelang

    MAGELANG - Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan siswa SMA Taruna Nusantara dengan tersangka tunggal, AMR (16), Senin (3/4). Proses rekonstruksi berlangsung di dua tempat, yakni di Carrefour Artos Mall dan kompleks SMA Taruna Nusantara.

    Wadir Reskrimum Polda Jawa Tengah, AKBP Zain Dwi Nugroho menjelaskan, total ada sebanyak 78 adegan yang diperagakan oleh tersangka.

    "Seharusnya ada 64 adegan, namun karena dalam satu adegan ada gerakan-gerakan lainnya, sehingga total menjadi 78 adegan," jelasnya usai rekonstruksi.

    Menurutnya, adegan yang diperagakan oleh tersangka dimulai dari saat membeli pisau dapur di swalayan, kemudian ketika mengeksekusi Kresna Wahyu Nurachmad (15) di kamar 2B graha 17, hingga saat dirinya tidur di kamarnya sendiri.

    "Tidak ada tambahan fakta atau kesimpulan baru selama proses rekonstruksi berlangsung. Semuanya seperti yang sudah disampaikan oleh Bapak Kapolda," ungkap mantan Kapolres Magelang itu.

    Dia menyebutkan, pihak Polda Jateng melakukan back up Polres Magelang dalam pelaksanaan penyidikan tindak pidana tersebut. Adapun tujuan dari dilaksanakannya rekonstruksi kemarin untuk mengetahui atau mereka ulang sesuai dengan fakta-fakta yang ada dalam penyidikan.

    "Dengan tujuan akhirnya untuk membuat terang tindakan sebenarnya yang terjadi. Kontruksi lengkap yang dilakukan kali ini akan dijadikan bahan dalam sidang di pengadilan. Tadi tersangka didampingi penasehat hukum, lapas, pihak sekolah, maupun dari orangtua," ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Taruna Nusantara, Usdiyanto mengaku sama sekali tidak menyangka kejadian pembunuhan ini terjadi di dalam lingkungan sekolah dan dilakukan oleh salah satu siswa.

    "Tapi ini insiden yang harus kita terima. Yang penting sekarang bagaimana siswa lainnya bisa beraktivitas dan mengikuti kegiatan belajar mengajar kembali seperti biasa. Kita sudah melakukan pendekatan dan pendampingan, baik melalui psikologi, religiusitas, dan lainnya," kata Usdiyanto, kemarin.
    Selain itu, terkait dengan tindak lanjut terhadap tersangka, Usdiyanto memastikan bahwa dia akan dikeluarkan dari sekolah. (amb)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top