Seperti diberitakan, Wenny Andika, remaja warga Desa Kutowinangun yang masih duduk di kelas 11 SMAN 1 Prembun tersebut tenggelam di anakan Sungai Pantai Lembupurwo Kecamatan Mirit, Sabtu pagi (18/3/2017). Kejadian berawal saat korban bersama teman sekelasnya melakukan bakti sosial bersih-bersih di Pantai Lembupurwo, tak jauh dari lokasi kejadian.
Saat itu, dia mandi di laut. Setelah mandi, korban membilas dirinya di anakan sungai Lembupurwo. Dan, maut menjemputnya di tempat ini. Dia tenggelam dan ditemukan tak lama kemudian namun sudah meninggal dunia.
"Wenny termasuk Duta Wisata Kebumen. Dia juara favorit pada ajang pemilihan Mas dan Mbak Kebumen 2016," ujar Juniadi Prasetyo, salah satu PNS di Kabupaten Kebumen.
Kepergian Wenny Andika dengan cara tragis itupun menyisakan keprihatinan. Bahkan ironi. Mengingat, korban adalah Duta Wisata namun malah meninggal di lokasi yang seharusnya dia promosikan.
Baca juga:
(Bersih-bersih Pantai, Pelajar Tenggelam di Anakan Sungai Lembupurwo)
Salah satu netizen, Choerina Anugerah termasuk yang menyayangkan. Hidup dan mati seseorang memang sudah takdir. Namun pada kejadian yang menimpa Wenny, cukup membuatnya prihatin. Bukan sekedar karena korban seorang duta wisata. Namun adanya pengamanan yang dinilai kurang memadai di sekitar obyek wisata serta masih belum tersosialiasikannya pertolongan pertama yang benar bagi korban tenggelam, membuat prihatin.
Dua hal itu penting, mengingat Kebumen kaya akan tujuan wisata pantai dan sungai. Dan, bukan rahasia lagi, sudah banyak korban meninggal saat berwisata di Pantai atau warga tenggelam di Sungai.
"Kejadian ini juga menjadikan pentingnya pengetahuan pertolongan pertama bagi korban tenggelam. Karena saat itu, sudah ada upaya pertolongan dari rekan-rekan Wenny namun pertolongan itu gagal menyelamatkan." tulisnya dalam akun facebook miliknya, Sabtu.(cah)
