• Berita Terkini

    Kamis, 02 Maret 2017

    Beredar Isu Borak, Pedagang Bakso Kebumen Resah

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sejak dua pekan terakhir pedagang bakso di Kabupaten Kebumen merasa resah. Penyebabnya, karena ada kabar yang tersebar melalui pesan Whatsapp mesenger bahwa bakso yang dijual di pasaran mengandung borak. Sehingga berdampak pada menurunya penjualan mereka.

    Pengurus Paguyuban Mie Bakso Dwi Tunggal Kebumen, Maulana Muhajirin (46), mengaku hampir semua pedagang bakso yang tergabung dengan paguyuban merasa tidak nyaman dengan kabar bohong tersebut. Yang lebih tidak membuat nyaman lagi karena mereka harus berurusan dengan pihak penegak hukum.

    "Kami jadi nggak tenang. Kami merasa jadi korban dari penyebar berita bohong ini. Sampai akhirnya kami harus berurusan dengan masalah hukum," kata pemilik Bakso Teguh Petanahan ini, kepada Kebumen Ekspres, Rabu (1/3/2017).

    Dia membantah kabar yang tersebar melalui lini massa tersebut. Pihaknya memastikan di Kebumen tidak ada bakso yang mengandung borak. Hal itu terbukti dari uji yang telah dilakukan oleh instansi terkait belum lama ini, yang tidak menemukan satupun tuduhan tersebut.

    "Kami memang mengakui kalau ada campuran kimia dalam proses pembuatan baksonya. Tetapi itu masih diperbolehkan oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) dan Badan POM," ujarnya.

    Pihaknya berharap kepada pihak-pihak yang masih menyebarkan berita bohong itu segera menghentikan menyebarluaskan ke orang lain. "Karena ini sangat merugikan kami. Kalau ini terus terjadi, maka kami akan gulung tikar dan akan menambah angka pengangguran baru di Kebumen," pintanya.

    Terpisah, Kasi Pengawasan Perdagangan dan Distribusi Barang pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Agung Patuh Gunawan Akhmadi, membenarkan adanya kabar tersebut. Pihaknya bersama Dinas Kesehatan langsung melakukan pengecekan ke produsen hingga penjual bakso.

    Dari hasil pengcekan tersebut, kata Agung Patuh, tidak ada temuan bakso yang mengandung borak beredar di Kebumen. "Tidak ada temuan. Hasilnya negatif," tegas Agung Patuh, saat dihubungi melalui ponsel pribadinya.

    Namun, Agung Patuh mengakui, produsen bakso masih menggunakan sejumlah zat kimia saat proses pembuatan bakso. Seperti pengenyal, bahan pengawet, soda kue dan pemutih. "Itu kan bahan kimia semua. Tetapi itu memang diperuntukkan untuk makanan dan itu diperbolehkan asal kadarnya tidak berlebihan," tegasnya.

    Pihaknya pun belum lama ini melakukan pembinaan terhadap para produsen dan penjual bakso di Kebumen. Dalam pembinaan juga disosialisasikan terkait dengan zat tambahan tersebut. "Dari dinas kesehatan yang menyampaikan terkait bahan kimia tersebut," kata Agung Patuh, seraya meminta masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi bakso. Karena dipastikan bakso di Kebumen tidak mengandung borak.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top