• Berita Terkini

    Senin, 21 November 2016

    Rumah Kebakaran, Uang Masjid Hingga Lovebird Hangus

    DAMIANUS BRAM/RASO
    SOLO – Kebakaran yang terjadi di sebuah rumah di RT 02 RW 03 Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan kemarin (20/11), membuat penghuninya Waluyo benar-benar terpukul. Akibat musibah itu, bukan hanya harta pribadinya yang ludes terbakar, namun juga uang pembangunan masjid yang baru saja dikumpulkan dari para donatur.

    Kebakaran terjadi sekitar pukul 16.30. Titik api berasal dari dapur dan merembet ke bagian ruang lainnya. Karena material rumah mudah terbakar, seketika api cepat membesar dan menghanguskan isi rumah kontrakan yang dihuni dua keluarga tersebut .

    Pemilik rumah, Waluyo menuturkan, saat kebakaran berlangsung dia bersama istri dan kedua anaknya sedang berada di dalam kamar. "Waktu itu saya lagi tiduran di kamar. Lantas, ada suara letupan beberapa kali. Saya tengok di atap dapur, apinya sudah besar," kata Waluyo saat ditemui di lokasi kemarin.

    Seketika itu, Waluyo langsung menyelamatkan anak dan istrinya untuk segera keluar tanpa sempat membawa barang-barang miliknya. Parahnya, uang donasi pembangunan masjid juga ikut terbakar. "Ya enggak sempat mikir barang-barang. Malah uang pembangunan masjid yang semula saya taruh dalam tas di samping saya juga tertinggal," beber Waluyo.

    Kerugian akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Sejumlah barang berharga yang ikut hangus di antaranya barang dagangan berupa perabotan dan kursi antik. "Banyak perabotan antik dan ada juga burung-burung Lovebird," kata penghuni lain Sariyanti, 45.

    Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Solo, empat mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan rumah yang terletak di lokasi padat penduduk tersebut. Api dapat dipadamkan 30 menit kemudian. Aliran listrik setempat pun ikut dipadamkan sebagai antisipasi korsleting.

    Kanit Reskrim Laweyan AKP Sajimin mengungkapkan, dugaan sementara kebakaran terjadi akibat adanya hubungan arus pendek. "Dugaan sementara itu korsleting. Tapi penyelidikan masih terus dilakukan," tutur Sajimin. (ves/ria)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top