• Berita Terkini

    Senin, 10 Oktober 2016

    Lagi, Perhatian Pemerintah terhadap Olahraga Dikeluhkan

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Hingga kini prestasi olah raga tampaknya masih dipandang sebelah mata, setidaknya jika dilihat dari minimnya dukungan yang diberikan baik oleh pihak sekolah, dinas, maupun pemerintah.

    Para atlet olahraga maupun orangnya, acap kali harus berusaha sendiri mulai dari dana untuk pelatihan hingga mengantar lomba. Padahal diakui atau tidak, prestasi olahraga juga turut mengharumkan nama sekolah dan Kabupaten.

    Salah satu wali murid atlet olahraga renang, Suyatno (52) warga RT 2 RW 4 Desa Wonokriyo Kecamatan mengatakan, hingga kini dukungan dari pihak sekolah sangat minim. Bahkan terkadang sekolah sangat pasif terhadap prestasi olahraga. “Pernah saya sebagai orang tua, harus mengingatkan pihak sekolah di hari terakhir pendaftaran,” tuturnya, Sabtu (8/10/2016).

    Dijelaskannya, bukan hanya dari segi materiil saja, dukungan moral dari pihak sekolah juga dirasa masih sangat mini. Bahkan pernah suatu ketika anaknya hanya diantar hingga sampai ke tempat lomba, setelah itu pendamping yang dari sekolah pergi dan tidak mengawasinya. “Anak itu masih butuh perhatian, kehadiran seorang pendamping akan meningkatkan mental anak saat lomba,” tutur ayah dari atlet renang Hasna Atika kelas IX di salah satu MTs ternama di wilayah Kecamatan Gombong.

    Suyatno pun mengaku sangat kecewa dengan keberadaan olah raga yang masih sangat dipandang sebelah mata ini. Padahal beberapa piala dan kejuaraan olahraga juga sangat dibutuhkan oleh pihak sekolah terutama saat akreditasi. “Sertifikat kejuaraan olahraga akan menambah poin saat akreditasi sekolah. Kendati seperti itu masih saja sekolah kurang peduli,” keluhnya.

    Hal serupa juga disampaikan oleh Pelatih Lawet Swimming Club Aan Suhadi. Pihaknya membenarkan jika olahraga masih dipandang sebelah mata. Anggaran untuk berlatih olahraga masih sangat minim, selain itu dukungan moril juga dirasa masih sangat minim. “Padahal dukungan moril akan meningkatkan motivasi anak. Dan motivasi sangat penting untuk perkembangan prestasi anak. Hingga kini baik sekolah, dinas maupun pemerintah daerah masih sangat minim dalam mendukung prestasi olahraga,” ungkapnya.

    Keluhan serupa juga pernah disampaikan oleh Sukarno (60) warga RT 3 RW 1 Desa Patemon Kecamatan Gombong. Saat pihaknya pengiriman atlet ke Popda, dukungan dari pihak sekolah baik secara moril maupun materiil juga dirasa sangat kurang. “Bayangkan saja, wali murid harus mengirim peserta sendiri, dengan biaya sendiri dan tanpa ada pendamping dari pihak sekolah,” terangnya.

    Menurutnya, penghayatan logo pendidikan yakni Tut Wuri Handayani yang mempunyai maksud dibelakang mendukung kini sudah mulai memudar. Seharusnya saat murid sedang berupaya keras berjuang untuk menoreh prestasi, maka dibelakangnya para guru dan sekolah dapat memberikan dukung dengan semaksimal  mungkin. “Kemarin, saya lihat untuk Kabupaten Kebumen memang tidak maksimal dalam memberi dukungan, padahal untuk kabupaten lainnya tidaklah demikian,” katanya, sembari menambahkan jika hal ini terus dibiarkan bukan tidak mungkin prestasi olahraga akan semakin terpuruk. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top