• Berita Terkini

    Minggu, 21 Agustus 2016

    Warga Tamanwinangun Pertahankan Tradisi Jimpitan

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Salah satu kearifan lokal yang masih lestari adalah tradisi ronda malam dan jimpitan. Di Kabupaten berselogan Beriman ini, budaya jimpitan masih dilakukan di beberapa desa maupun kelurahan. Salah satunya di RT 2 RW 2 Kelurahan Tamanwinangun Kecamatan Kebumen.

    Setiap malam warga di RT tersebut aktif menjalankan ronda dan mengambil jimpitan.  Warga yang bertugas, akan keliling kampung untuk memastikan keamanan. Sedangkan jimpitan merupakan iuran dari masyarakat. Jika jaman dulu jimpitan dalam bentuk beras, kali ini dilakukan dengan uang pecahan logam.

    Di depan rumah setiap warga terdapat wadah khusus yang digunakan untuk menaruh uang jimpitan. Warga tinggal mengisi wadah tersebut dengan uang receh mulai dari Rp 200-500 rupiah.

    Sedikit demi sedikit lama menjadi bukit, ungkapan itulah yang mungkin tepat untuk menggambarkan fenomena jimpitan. Setiap malam warga yang bertugas ronda akan mengambil uang jimpitan. Uang kemudian dihitung dan dicatat dalam buku khusus. “Rata-rata untuk RT 2 RW 2 mendapatkan hasil jimpitan Rp 19 ribu permalam,” tutur Sekretaris RT 2 RW 2 Kelurahan Tamanwinangun Slamet Riyadi, Jumat (19/8).

    Kepada Eskpres Slamet Riyadi menjelaskan, kini masyarakat RT 2 RW 2 telah merasakan hasil dari uang jimpitan tersebut. Biaya peringatan HUT RI 71 lalu, sebagaian didanai menggunakan uang jimpitan, sehingga iuran warga dapat ditekan. Selain itu, kini RT 2 RW 2 juga sudah mempunyai Sound System mini yang dibeli dari dana jimpitan. “Kalau total kas jimpitan yang sudah terkumpul lebih dari Rp 8 juta. Itu uang warga dan juga akan kembali kewarga,” paparnya.

    Hal senada juga disampaikan oleh Ketua RT 2 RW 10 Kelurahan Tamanwinangun Habib Hasan Lutfy Alatas. Menurutnya jimpitan merupakan bentuk swadaya masyarakat. Ini mempunyai potensi sangat besar dalam pembangunan. Di BTN dulu jimpitan masih mengggunakan beras, namun kini sudah diganti dengan uang. “Kemarin kami banyak mengadakan acara dan kegiatan. Adanya dana jimpitan membuat warga tidak lagi ditarik iuran,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top