• Berita Terkini

    Senin, 29 Agustus 2016

    Kebumen Jadi Tuan Rumah Latgab BPBD Jateng

    saefur/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Hujan deras disertai angin kencang memporakporandakan Kecamatan Karanganyar. Selain merobohkan bangunan, derasnya hujan disertai angin kencang menggenangi perrumahan warga.

    Sebagian bangunan roboh akibat peristiwa itu dan memakan korban penghuninya. Sebagian warga lain yang kehilangan tempat tinggal terpaksa diungsikan. Sebuah bangunan bahkan sempat terbakar akibat kejadian itu.

    Informasi tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen. Untuk menangani bencana, relawan diterjunkan. Selanjutnya para relawan mengevakuasi para korban yang meninggal dan mengalami luka. Sementara bagi para korban banjir dievakuasi ke tempat yang lapang. Sebagian relawan lain memadamkan api yang membakar bangunan dan mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para korban bencana.

    Situasi itu menjadi salah satu materi pada latihan gabungan (Latgab) siaga bencana yang digelar oleh BPBD Jawa Tengah dan BPBD Kebumen di Hotel Rumah Makan Candisari, Karanganyar  Jum'at- Sabtu (26-27/8) akhir pekan kemarin. Kegiatan yang dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Kebumen, Adi Pandoyo itu diikuti oleh 100 relawan dari sejumlah unsur. Diantaranya, unsur PMI, Tagana, Sar, BPBD, Kokam, Rapi,Orari, Mahasiswa, dan sejumlah organisasi relawan lainnya.

    Hadir juga, Kalak BPBD Provinsi Jawa Tengah Sarwa Sarmana SH Msi, Sukamsi Ketua Tagana Kebumen, Orari, dan Kalak BPBD Kebumen Drs Eko Widianto beserta jajarannya.

    Sonny Wicaksana SE MM yang mengampu pelatihan mengatakan, pelatihan digelar dalam rangka meningkatkan SDM, kemampuan dan kapasitas para relawan yang ada di Kebumen. Selama dua hari, para peserta Latgab  mendapat materi Teori dan Praktek Simulasi terjadinya bencana. "Pada saat simulasi becana berlangsung para peserta di bagi menjadi beberapa kelompok dan tim yang mengambil perannya masing masing. Tim-tim tersebut mempunyai fungsi sendiri, mulai tim evakuasi, posko utama, dapur umum, komunikasi, asesment, dan lainnya, " ujarnya.

    Edi Hidyat selaku fasilitator  Balai Informasi dan Konservasi Kebumian berharap,  para peserta nantinya bisa berperan aktif dalam menanggulangi kebencanaan yang ada di Kebumen. "Mulai dari persiapan mitigasi, dan persiaan yang lainnya karna relawan gak cuma kerja saat terjadi bencana tapi juga harus bisa menyosialisasikan apa itu bencana kepada masyarakat disaat tidak ada bencana dan menjadi pelopor garda terdepannya BPBD," kata Edi.

    Edi kembali mengingatkan, Kebumen termasuk wilayah yang rawan bencana dan menjadi peringkat nomor tiga di Jawa Tengah. Baik potensi banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, kekeringan, gempa, tsunami bahkan sampai dampak letusan gunung berapi.

    Itu terjadi, jelasnya, lantaran di Kebumen memiliki sesar (patahan) yang dinamai Kedungbener yang berpotensi terjadi gempa bumi di daratan bahkan tidak tertutup kemungkinan terhubung dengan patahan lempeng benua di Selatan Jawa.  "Melihat dari tetak geografis, Kebumen memang harus waspada akan adanya bencana," imbuhnya.

    Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapkesiagaan pada BPBD Kebumen, Drs Setyo Aji mengaku sangat berterimakasih kepada Pemprov Jawa Tengah dalam hal ini BPBD Jateng atas pelaksanaan pelatihan yang diselenggarakan di Kebumen. "Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan dapat membantu BPBD menjadi leader masyarakat dalam menanggulangi bencana," ujar Setyo Aji yang kemarin didampingi kasie Kesiapkesiagaan, Ahmad Sofani.(saefur/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top