• Berita Terkini

    Selasa, 16 Februari 2016

    Ketika Pemilik Nama Agus Berkumpul

    RIZAL SETYO NUGROHO/RADAR JOGJA
    Anggotanya dari Hipnoterapis sampai Guru Besar

    Apa jadinya kalau puluhan orang dengan nama Agus berkumpul dalam sebuah warung makan dalam waktu yang sama. Pesanan boleh berbeda, tapi kalau namanya sama tentu membuat pelayan menjadi kebingungan saat menyajikan menu yang dipesan.

    ---------------------------
    RIZAL SETYO NUGROHO, Sleman
    ---------------------------

    KONDISI tersebut benar-benar terjadi saat sekitar 30an orang bernama Agus berkumpul di Saung Garlic Resto Jalan Magelang, Sleman, Minggu (14/2) lalu. Mereka berkumpul dalam rangka kopi darat (kopdar) Agus-Agus Bersaudara (AAB) Jogjakarta dengan tema Brotherhood in Harmony.

    Koordiantor acara Agus Raka mengatakan, banyaknya nama Agus sering disebut sebagai nama pasaran, karena banyak digunakan. Namun, menurutnya, hal itu justru sebagai kebanggaan tersendiri. Karena, akhirnya jadi banyak saudara dengan nama yang sama.

    Hingga akhirnya dibentuk AAB yang berawal dari komunikasi beberapa akun Agus di Facebook. Komunikasi itu kemudian ditindaklanjuti dengan kopdar pertama pada Desember 2015 di Lembang, Bandung.

    ”Komunitas yang berawal dari nama yang sama ini sudah terbersit sejak tahun 2015 lalu. Namun baru ada action di akhir tahun 2015,” terangnya kepada Radar Jogja, kemarin (15/2).

    Nah, pada kopdar yang kedua di Jogja ini Agus Raka secara aklamasi ditunjuk sebagai Ketua AAB Jogja. Sedangkan secara nasional pengurusnya disebut Dewan Agus Pusat (DAP) Agus-Agus Bersaudara (ABB). Sebagai penasehat AAB dijabat oleh guru besar UGM Prof Dr Cahyono Agus dan dewan kehormatan AAB dipegang oleh Prof Ali Agustus.

    Agus Raka menjelaskan, pada kopdar perdana pemilik nama Agus yang datang merupakan hasil penjaringan dari media sosial. Mereka datang dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang berbeda. Ada yang mahasiswa, pengusaha, kontraktor, hipnoterapis, desainer, TNI, tenaga medis, hingga Guru Besar UGM.
    ”Dalam dua bulan terakhir tercatat yang mendaftar secara resmi sekitar 300an nama Agus,” ungkapnya.

    Agus Raka menuturkan, AAB Jogja menjadi provinsi  pertama yang melakukan kopi darat dan melakukan pemilihan pengurus. Selain dirinya sebagai ketua, disepakati wakil ketuanya adalah Agus Darmawan dan sekretaris Agus Santoso.

    Agus Raka menyebut, AAB dibentuk dengan semangat menambah persaudaraan sesama Agus. Selanjutnya, setelah kepengurusan terbentuk akan segera melakukan pendataan dan pembukaan anggota.

    ”Siapapun di Jogja yang mempunyai unsur Agus, dapat mendaftarkan sebagai anggota lewat Facebook maupun telepon 087738901110 dengan mengirimkan fotokopi atau scan KTP,” ungkap Agus Raka.

    Dijelaskan, program terbesar tahun ini adalah rencana temu akbar AAB se-Indonesia pada Agustus 2016 mendatang. Harapannya, dengan temu akbar ini bisa menjadi ajang silaturahmi dan memperluas jejaring. Terlebih, anggota AAB memiliki beragam latar belakang profesi.
    ”Dengan latar belakang profesi yang heterogen, AABdiharapkan dapat menjadi perkumpulan yang bermanfaat bagi masyarakat. Disamping juga mempererat persaudaraan,” ungkapnya. (ila)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top