KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Tim khusus dibentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen untuk mencari penyebab banjir di Desa Argopeni dan Desa Karangduwur Kecamatan Ayah yang terjadi beberapa waktu lalu
Kepala Pelaksana BPBD Kebumen, Udy Cahyono mengatakan, tim khusus terdiri dari 6 anggota. Mereka dibantu 6 anggota Destana Desa Pasir dan Desa Ayah serta Forkopimcam
Berdasar laporan, katanya, banjir terjadi lantaran aliran sungai bawah tanah tidak berfungsi optimal akibat tertutup sampah. "Tim yang kami terjunkan sudah dibekali skil dan peralatan lengkap, tim menyusuri sungai bawah tanah sekitar sejauh 1,5 kilometer dengan jarak ditempuh sekitar 55 menit untuk sekali jalan," katanya, Selasa (21/1).
Dari hasil penelusuran, tim berhasil mengidentifikasi dan menemukan dugaan lokasi sumbatan sampah yang mengakibatkan banjir dari Goa Surupan hingga menyebabkan longsor di mulut goa yang berlokasi wisata Pantai Sawangan.
"Hulunya itu ada di Desa Argopeni dan Karangduwur, setelah kami cek sampai ujung menuju pantai di wisata Pantai Sawangan, akibat sumbatan itu membuat lokasi curug mulut goa yang indah hilang akibat longsor," ungkap Udy.
Udy menambahkan, selain sampah tim penelusuran juga menemukan sejumlah titik longsor yang memperburuk kondisi sistem aliran sungai bawah tanah. Akibat kejadian ini, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke sungai. "Aliran sungainya menjadi sempit, sehingga kalau tertutup sampah bisa banjir," jelasnya.
Udy mengatakan, macetnya aliran sungai bawah tanah sempat membuat warga panik. Sebab jika tidak segera tertangani akan selalu menimbulkan banjir. Terlebih curah hujan belakangan ini masih cukup tinggi. Oleh karena itu, BPBD bersama pemerintah desa setempat langsung melakukan upaya untuk mencegah dampak yang lebih besar.
"Untuk aliran sungai masih berfungsi dengan baik, hanya perlu perhatian barangkali ada sampah nyangkut dan menjadi kewaspadaan jika terjadi banjir," pungkasnya. ()