KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Hari-hari ini secara nasional banyak sekali pemberitaan terkait para habib yang terjerat perkara hukum. Ini seperti Habib Rizieq dan Habib Bahar bin Smith. Adanya persoalan tersebut diharapkan tidak melebar kemana-mana dan tidak merembes hingga daerah.
Sebab para habib itu merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW yang sudah semestinya dan selaknya untuk dihormati. Kendati demikian dalam persoalan hukum juga tidak boleh pandang bulu.
Terkait dengan hal itu Ketua PCNU Kebumen KH Dawamuddin Masdar MAg menegaskan para habib atau habaib itu merupakan dzuriyah atau keturunan Nabi Muhammad SAW. Untuk itu harus dan wajib dimulyakan dan dihormati. “Wajib dan harus dihormati,” tuturnya, Jumat (14/1/2022).
Disampaikannya, namun demikian, Indonesia sendiri merupakan negara hukum. Yang mana setiap manusia hukumnya sama dihadapan hukum. Siapapun yang melanggar hukum tentunya juga harus dihukum. Ini sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. “Ini penting untuk dipahami bersama. Siapapun yang melanggar tentunya harus dihukum. Namun kita tetap harus menghormatinya,” katanya.
Ditegaskanya, terkait soal ujaran kebencian, siapapun orangnya harus ditindak tanpa pandang bulu. Dalam perkata ujaran kebencian tersebut harus dilihat menggunakan kacamata hukum. “Ujaran kebencian dapat dilakukan oleh siapapun. Ini tanpa memandang suku, ras, etnik maupun agama,” paparnnya.
KH Dawamuddin juga mengimbau kepada seluruh warga NU agar senantiasa menjunjung tinggi kedamaian. Jangan mudah terpengaruh apalagi terpancing. Sebab kini banyak sekali informasi yang semestinya dicari sumbernya secara pasti.
Selain itu banyak juga perkara-perkara yang viral. Ini seperti penendangan sesaji di Gunung Semeru Lumajang. Dalam hal ini KH Dawamuddin juga tidak sependapat dengan insiden penedangan sesaji tersebut.
Menurutnya, jika tidak sependapat dengan tata cara ritual pihak lain, akan lebih elegan jika dilakukan dengan pendekatan. Atau dilakukan dengan mengajak diskusi serta melakukan edukasi. “Cara-cara begitu yakni menendang sesaji saya kurang sepedapat. Lebih baik dilakukan dengan cara pendekatan, melakukan diskusi dan mengedukasi masyarakat,” ucapnya. (mam)
Berita Terbaru :
- Peradi Kebumen Cetak Advokat-advokat Tangguh dan Berintegritas
- Tugu Lawet (masih) Langganan Banjir saat Hujan Deras
- Aksi Balap Liar Digagalkan Polisi
- Santri Bisa Kuliah Gratis Bahkan Dapat Uang Saku
- MAN 2 Kebumen Sabet Juara 3 Dari Ajang O2SN Tingkat Kabupaten
- Jangan Khawatirkan Loyalitas, Bupati Kebumen Diminta Kedepankan Meritokrasi,
- Estafet Kepemimpinan di SMK Gasmeka: Haru Melepas, Semangat Menyambut