![]() |
saefur Rohman / Kebumen Ekspres |
Kegiatan ini ini digelar di Lapangan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang berada di lingkungan setempat. Pemotongan tumpeng dan diberikan kepada sesepuh, Sodikin yang juga mantan Camat Buluspesantren, turut mewarnai acara ini. Hadir pada kesempatan itu, Kepala Desa Jatisari Muslihudin, bersama mantan kades, anggota BPD , tokoh masyarakat dan masyarakat lainnya.
Menariknya, warga setempat membedah sejarah Kabupaten Kebumen pada masa kerajaan Mataram Kuno dan sejarah Desa Jatisari oleh sejarawan Kebumen, Ravie Ananda.
Ketua RT 5 RW 1, Perumahan Jatisari Indah Desa Jatisari, Imam Mutoha mengatakan, adanya kegiatan tersebut tak lain untuk memperingati HUT RI ke-74. Kegiatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan kecintaan masyarakat Jatisari terhadap tanah air Indonesia serta menguatkan silaturahmi diantara warga perumahan griya Jatisari Indah.
"Adanya kegiatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap sejarah perjuangan bangsa, khususnya perjuangan masyarakat Kabupaten Kebumen pada masa kemerdekaan," ujar pria yang akrab disapa Imam itu.
Imam mengungkapkan masyarakat terlihat sangat antusias mengikuti materi yang diberikan oleh sejarahwan muda tersebut. Dalam acara tersebut juga diikuti doa bersama masyarakat terhadap para pejuang bangsa yang telah gugur. "Selain doa bersama, masyarakat juga menyempatkan makan bersama. Ini dimaknai sebagai momen penuh dengan kekeluargaan," imbuhnya.
Imam mengatakan, acara kemarin juga mendatangkan pengetahuan baru bagi warga setempat. Bahwa dulu, Jatisari konon mejadi wilayah kerajaan mataram dan menjadi lumbung pangan. (fur)
Menariknya, warga setempat membedah sejarah Kabupaten Kebumen pada masa kerajaan Mataram Kuno dan sejarah Desa Jatisari oleh sejarawan Kebumen, Ravie Ananda.
Ketua RT 5 RW 1, Perumahan Jatisari Indah Desa Jatisari, Imam Mutoha mengatakan, adanya kegiatan tersebut tak lain untuk memperingati HUT RI ke-74. Kegiatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan kecintaan masyarakat Jatisari terhadap tanah air Indonesia serta menguatkan silaturahmi diantara warga perumahan griya Jatisari Indah.
"Adanya kegiatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap sejarah perjuangan bangsa, khususnya perjuangan masyarakat Kabupaten Kebumen pada masa kemerdekaan," ujar pria yang akrab disapa Imam itu.
Imam mengungkapkan masyarakat terlihat sangat antusias mengikuti materi yang diberikan oleh sejarahwan muda tersebut. Dalam acara tersebut juga diikuti doa bersama masyarakat terhadap para pejuang bangsa yang telah gugur. "Selain doa bersama, masyarakat juga menyempatkan makan bersama. Ini dimaknai sebagai momen penuh dengan kekeluargaan," imbuhnya.
Imam mengatakan, acara kemarin juga mendatangkan pengetahuan baru bagi warga setempat. Bahwa dulu, Jatisari konon mejadi wilayah kerajaan mataram dan menjadi lumbung pangan. (fur)
Berita Terbaru :
- Genjot Program Speling, Taj Yasin Ingin Jateng Jadi Tujuan Wisata Kesehatan
- Ahmad Luthfi Minta ASN agar Lebih Kreatif dan Inovatif dalam Bekerja
- Ahmad Luthfi Tegaskan Jangan Potong Bantuan Perbaikan RTLH, Mahasiswa Diminta Ikut Awasi
- Wagub Jateng Dorong Penguatan Ekosistem Halal dari Hulu
- Tatag, Anak Muda di Kebumen Sukses karena Bertani
- Tertib Berlalu Lintas, Pengunjung Pasar Tumenggungan Dapat Hadiah
- Pengguna Sepeda Motor dan Anak Muda Dominasi Pelanggaran Lalu Lintas