Kamis, 29 Oktober 2015

Mahasiswa Purworejo Gelar Aksi Unjuk Rasa di Hari Sumpah Pemuda

agung/ekspres
PURWOREJO--Peringatan Hari Sumpah Pemuda dilakukan dengan cara berbeda oleh Aliansi Mahasiswa Purworejo (AMP) bersama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Purworejo serta Komunitas Pantomim Purworejo (KPP). Mereka lakukan aksilong march yang melibatkan lebih dari 100 orang mahasiswa dan mendapat kawalan ketat dari aparat keamanan Polres Purworejo, Rabu (28/10).

Diawali di depan base camp PC PMII Jalan Kartini, melewati alun-alun menyambangi KPU Purworejo, Kantor Kesbangpol yang berada tepat di sebelah barat kompleks Pendapa Rumah Dinas Bupati kemudian dilanjutkan ke kantor DPRD Kabupaten Purworejo.
Dikantor DPRD para mahasiswa melakukan audiensi dengan anggota DPRD di ruang rapat Paripurna. Saat hendak memasuki kantor DPRD, sempat terjadi ketegangan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian. Pasalnya, mahasiswa dilarang membawa bendera saat masuk ke ruangan DPRD. Ketegangan mereda setelah mereka mahasiswa diizinkan masuk dengan membawa bendera.

Dalam audiensi tersebut, mahasiswa sempat kecewa lantaran kehadiran mereka hanya disambut oleh dua orang anggota DPRD, yakni Hendrikus Karel dan Dion Agasi. Keduanya berasal dari fraksi PDI Perjuangan.

"Kami datang kesini bukan hanya untuk bertemu dengan dua anggota DPRD. Namun kami ingin berdiskusi dengan Pimpinan DPRD dan para ketua komisi serta fraksi. Jadi kami belum akan menyampaikan aspirasi kami sebelum segenap unsur pimpinan yang kami inginkan ada dihadapan kami," tegas Ahmad Mukti Ali, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi tersebut.

Menanggapi hal tersebut Dion Agasi dan Hendrikus Karel memberikan penjelasan jika para unsur pimpinan yang dikehendaki mahasiswa masih ada keperluan yang tidak dapat ditinggalkan. Audiensi kemudian di mulai setelah dua orang anggota DPRD lainnya dari fraksi PKB, Nurul Komariyah dan Toha Mahasin menempati meja depan.

Dalam audiensi tersebut, mahasiswa menyampaikan terkait berbagai persoalan berkenaan dengan kinerja DPRD Kabupaten Purworejo sejak kurang lebih satu tahun dilantik. Mahasiswa menilai kinerja dari anggota DPRD masih jauh dari harapan masyarakat.

"Ditengah kesengsaraan masyarakat kami masih mendengar jika anggota DPRD yang terhormat menginginkan kenaikan tunjangan perumahan. Padahal, banyak persoalan masyarakat seperti toko modern, galian C, pasar Baledono yang selama ini tidak dapat diselesaikan oleh DPRD," ungkap Mukti Ali.

Menanggapi hal tersebut, Toha Mahasin mengucapkan terima kasih atas perhatian mahasiswa terhadap kinerja DPRD. Menurutnya, kritik dan masukan dari mahasiswa selaku agen kontrol sosial dari kinerja para wakil rakyat.(baj)


Berita Terbaru :