putut/radmas |
Mendengar kabar adanya sumur yang tidak mengering, warga Desa Pepedan dan sekitar yang penasaran langsung berdatangan untuk melihat langsung sumur tersebut. "Padahal saat musim kemarau, warga Desa Pepedan menggunakan air resapan sungai yang disedot dengan mesin dan diresapkan ke tanah dan masuk sumur mereka," kata Eko.
Adanya penemuan sumur tersebut, juga menguntungkan masyarakat Desa Pepedan. Tanaman padi masyarakat yang baru berunmur 30-40 hari bisa mendapatkan air dan petani terhindar dari kerugian Puso akibat gagal panen.
Kepala Desa Pepedan Zahid Zarianto mengatakan, penemuan sumber air tersebut merupakan berkah bagi warga Pepedan. Pasalnya adanya penemuan sumur tersebut bisa dinikmati mayoritas warga Pepedan.
Danramil Karangmoncol Kapten CHB Riswanto mengatakan, memang mengejutkan mengingat Desa Pepedan selalu mengalami kesulitan air saat musim kemarau seperti sekarang. Bahkan sebagian besar petani terancam mengalami gagal panen akibat kekeringan.
Saat ini, lanjut Riswanto, sumur berukuran 2 x 2 terus dijaga oleh para petani. "25 hektare sawah bisa terairi dan terhindar dari gagal panen akibat kekurangan air tanaman padi petani," katanya.
Selain itu Gapoktan dan TNI juga langsung mengusulkan bantuan mesin sedot air ke Dinas Pertanian, Purbalingga guna mengalirkan air ke sawah yang kekurangan air. Pasalnya tanaman padi petani saat ini baru berusia 30-40 hari dan masih membutuhkan air. (jok)
Adanya penemuan sumur tersebut, juga menguntungkan masyarakat Desa Pepedan. Tanaman padi masyarakat yang baru berunmur 30-40 hari bisa mendapatkan air dan petani terhindar dari kerugian Puso akibat gagal panen.
Kepala Desa Pepedan Zahid Zarianto mengatakan, penemuan sumber air tersebut merupakan berkah bagi warga Pepedan. Pasalnya adanya penemuan sumur tersebut bisa dinikmati mayoritas warga Pepedan.
Danramil Karangmoncol Kapten CHB Riswanto mengatakan, memang mengejutkan mengingat Desa Pepedan selalu mengalami kesulitan air saat musim kemarau seperti sekarang. Bahkan sebagian besar petani terancam mengalami gagal panen akibat kekeringan.
Saat ini, lanjut Riswanto, sumur berukuran 2 x 2 terus dijaga oleh para petani. "25 hektare sawah bisa terairi dan terhindar dari gagal panen akibat kekurangan air tanaman padi petani," katanya.
Selain itu Gapoktan dan TNI juga langsung mengusulkan bantuan mesin sedot air ke Dinas Pertanian, Purbalingga guna mengalirkan air ke sawah yang kekurangan air. Pasalnya tanaman padi petani saat ini baru berusia 30-40 hari dan masih membutuhkan air. (jok)
Berita Terbaru :
- Ahmad Luthfi Minta KPID Terus Pantau Kualitas Tayangan Lembaga Penyiaran
- Taj Yasin Minta Para Santri Menjadi Konten Kreator Dakwah yang Mendidik
- Gubernur Ahmad Luthfi : Koperasi Merah Putih Jadi Jalan Untuk Kamakmuran Masyarakat
- Dongkrak Perekonomian Daerah, Kabupaten/Kota Didorong Miliki Even Sport Tourism
- Taj Yasin Upayakan Fasilitas Perpustakaan Masuk ke Desa
- Ahmad Luthfi Usulkan Rp73 Triliun kepada DPR untuk Infrastruktur Jateng
- Berkat Intervensi Menyeluruh, Kemiskinan Jawa Tengah Turun Jadi 9,48%