![]() |
agung/ekspres |
Kabupaten Purworejo, dikabarkan hilang di Pantai Wisata Pangandaran Jawa Barat.
Diduga Teguh terseret ombak saat mandi bersama teman-temanya sesama komunitas vespa pada Minggu (9/8/2015) sekitar pukul 09.00 WIB. Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga, Tim SAR, dan Kepolisian Air Pangandaran masih terus melakukan pencarian.
Juwariyah, ibu korban saat dimintai keterangan di rumahnya mengatakan, kabar hilangnya Teguh datang dari dua orang yang mengaku teman dari komunitas Vespa pada Minggu (9/8) malam. “Malam Senin mereka mengabarkan bahwa Teguh hanyut terseret di pantai Pangandaran dan saat ini masih dalam pencarian tim SAR dan Kepolisian,”
ucap Juwariyah, Selasa (11/8).
Mendapati kabar itu, Juwariyah dan keluarga lantas memberitahukan hal itu kepada Kepala Desa Tlogokotes, Slamet Dwi Sumidro. Kepala desa bersama keluarga langsung memastikan kebenaran kabar tersebut. Setelah mendapatkan kepastian dengan menelpon tim SAR Pantai Pangandaran, Kepala desa bersama sejumlah warga langsung menuju ke Pangandaran, untuk melihat dan mengetahui secara dekat atas kejadian itu.
Juwariyah menceritakan, Teguh yang bekerja di bengkel mesin jahit di jalan Koposayati Bandung, pada Minggu pagi bersama sekitar 20 orang dari komunitas vesta mendatangi pantai Pangandaran. Di pantai itu, Teguh bersama dua temanya mandi dalam waktu yang cukup lama.
“Teguh bersama temanya sudah diperingatkan untuk tidak mandi di pantai, tapi tetap nekat. Bahkan teguh mandi hingga tiga kali. Saat yang ketiga kalinya itu, Teguh terseret ombak hingga ke tengah laut,” jelasnya. Diduga, Teguh terseret ombak lantaran tidak memiliki ketrampilan berenang yang cukup. Terlebih, Teguh baru pertama kalinya datang dan mandi di pantai
Pangandaran.
Juwariyah bersama keluarga berharap, Teguh dapat segera ditemukan. Keluarga pun mengaku ikhlas jika Teguh ditemukan sudah dalam kondisi meninggal.
“Harapannya Teguh masih ditemukan selamat. Kalaupun meninggal tetap saya minta Teguh untuk dibawa pulang ke Tlogokotes,” ungkapnya. (top)
Mendapati kabar itu, Juwariyah dan keluarga lantas memberitahukan hal itu kepada Kepala Desa Tlogokotes, Slamet Dwi Sumidro. Kepala desa bersama keluarga langsung memastikan kebenaran kabar tersebut. Setelah mendapatkan kepastian dengan menelpon tim SAR Pantai Pangandaran, Kepala desa bersama sejumlah warga langsung menuju ke Pangandaran, untuk melihat dan mengetahui secara dekat atas kejadian itu.
Juwariyah menceritakan, Teguh yang bekerja di bengkel mesin jahit di jalan Koposayati Bandung, pada Minggu pagi bersama sekitar 20 orang dari komunitas vesta mendatangi pantai Pangandaran. Di pantai itu, Teguh bersama dua temanya mandi dalam waktu yang cukup lama.
“Teguh bersama temanya sudah diperingatkan untuk tidak mandi di pantai, tapi tetap nekat. Bahkan teguh mandi hingga tiga kali. Saat yang ketiga kalinya itu, Teguh terseret ombak hingga ke tengah laut,” jelasnya. Diduga, Teguh terseret ombak lantaran tidak memiliki ketrampilan berenang yang cukup. Terlebih, Teguh baru pertama kalinya datang dan mandi di pantai
Pangandaran.
Juwariyah bersama keluarga berharap, Teguh dapat segera ditemukan. Keluarga pun mengaku ikhlas jika Teguh ditemukan sudah dalam kondisi meninggal.
“Harapannya Teguh masih ditemukan selamat. Kalaupun meninggal tetap saya minta Teguh untuk dibawa pulang ke Tlogokotes,” ungkapnya. (top)
Berita Terbaru :
- Jadi Syarat Perpanjangan Kontrak, 46 Nakes Ikuti Platihan BTCLS
- Khamidah Terpilih Sebagai Ketua IBI Kebumen Periode 2023-2028
- Perangkat Desa Tunggu Janji Pemerintah Soal Siltap Setara ASN Golongan II A
- 7 Kandidat Bersaing Jadi Ketua IBI Kebumen
- Jaga Ketahanan Ekonomi, Sumanto Minta Pemprov Perkuat Sektor Unggulan
- KPK dan DPRD Jateng Sepakat Tingkatkan Koordinasi Pencegahan Korupsi
- Ajak Ngopi Bareng Ojol, Satlantas Sosialisasikan Keselamatan Lalu Lintas