• Berita Terkini

    Senin, 29 Januari 2024

    Masjid Nurul Falaah Gelar Peringatan Isra Miraj


    GOMBONG(kebumenekspres.com)-Jangan hanya berpikir dunia saja, melainkan pikirkan pula kehidupan akhirat. Yakni kehidupan abadi setelah kematian di dunia terjadi. Terkadang banyak manusia yang berpikir bagaimana hidup enak di dunia, namun lupa memikirkan bagaimana hidup enak kelak di akhirat.

    Hal ini disampaikan oleh Ketua Takmir Masjid Nurul Falaah Desa Kedungpuji Gombong Bambang Purwanto SAg dalam saat sambutan pada acara Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW Tahun 1445 Hijriah, Minggu (28/1) siang.

    Pihaknya menyampaikan pentingnya menyadari bahwa hidup di dunia hanyalah sementara. Kehidupan abadi kelah adalah di akhirat. "Mikire duniane enak, tapi mboten mikir piye bar mati enak, niku kadang mboten dipikiraken,” tuturnya. 

    Dalam kesempatan tersebut Bambang mengajak untuk merenung bahwa hidup harus lebih dari sekadar kesenangan duniawi semata. Untuk mewujudkan makna yang lebih dalam, Bambang mengusung Gerakan 5 M yang mencakup membaca, memahami, menghafalkan, mengamalkan, dan mendakwahkan Al-Quran. 

    Dengan tekad kuat untuk menjalankan gerakan ini, pihaknya yakin bahwa tegaknya shalat dapat menjadi pondasi kokoh dalam mencapai daulat rakyat, sejalan dengan tema yang diusung. Melalui Gerakan 5 M, Bambang mengajak masyarakat dan jamaah untuk mendalami ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.

    “Tegakkan shalat, wujudkan Daulat Rakyat, menjadi panggilan untuk menjadikan shalat sebagai titik awal dalam mencapai kehidupan yang penuh berkah,” tegasnya. 

    Menurutnya, dengan meresapi nilai-nilai Al-Quran dan menjadikannya pedoman hidup, masyarakat dapat meraih barokah Allah dan membangun daulat yang kokoh. “kita yakin bahwa kesadaran kolektif dalam menjalankan Gerakan 5 M akan menciptakan masyarakat yang lebih bermartabat, berdaulat, dan penuh berkah,”  imbuhnya. 

    Sementara itu  KH Munajat yang menjadi pembicara pada acara tersebut menyampaikan menberikan inspirasi terkait tema “Tegakkan Shalat, Wujudkan Daulat Rakyat”. KH Munajat menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan kebijakan yang relevan dengan tema acara. Pihaknya juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya tegaknya shalat dalam memperkokoh keutuhan bangsa dan negara. 

    “Ciri-ciri kepemimpinan yang diidolakan, yaitu sifat yang tenang, berwawasan, membantu, dan memelihara hubungan baik.  Selain itu yang penting juga bersatu dan saling mendukung dalam mencapai kebaikan serta meraih rahmat Allah, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah,” katanya.

    Disampaikan pula bahwa Nabi Muhammad SAW sebelum wafat yang hanya memikirkan umatnya. Hal ini mencerminkan komitmen dan perhatian seorang pemimpin yang sejati. Ajakan untuk bersama-sama menuju surga dengan berbondong-bondongmerupakan panggilan untuk Umat Islam agar fokus pada kolaborasi dan dukungan bersama dalam mencapai tujuan akhir. 

    “Kesadaran akan pentingnya shalat sebagai medium utama untuk bertemunya antara hamba dengan Tuhannya. Ini memberikan landasan kuat bagi pemimpin dan umatnya, mengarah pada kehidupan yang penuh makna dan berkah,” ucapnya. 

    Acara dihadiri oleh lebih dari 700 warga Desa Kedungpuji dan sekitarnya yang turut meramaikan acara tersebut. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top