• Berita Terkini

    Jumat, 26 Mei 2023

    Gus Wahib Mahfuz Tepis Tudingan Unsur Politis Soal Silaturahmi dengan Pengurus NU


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Pengasuh Pondok Pesantren Al Huda Jetis Kutosari Kebumen KH Wahib Mahfudz menegaskan jangan mempolitisir kegiatan silaturahmi. Ini berkaitan dengan acara silaturahmi para Pengurus PCNU di kediamannya beberapa waktu lalu.


    Dimana usai silaturahmi tersebut, kemudian muncul pemberitaan di Media Sosial dengan judul “KH Wahib Mahfudz Beri Dukungan Gus Afif Pimpin Kembali PCNU Kebumen”. 


    “Itu hanya acara silaturahmi saja. Dimana saat itu Pengurus NU berserta Banomnya datang ke sini,” tuturnya, saat ditemui media di Kediamnya, Jumat (26/5/2023).

    Jika sudah dipoitisir, lanjut KH Wahib Mahfudz, tentunya akan memiliki makna yang berbeda. Ini penting untuk diluruskan, terlebih kini menjelang Konfercab NU yang akan digelar pada November mendatang.


    “Waktu itu murni silaturahmi saja. Kami kedatangan tamu dari Pengurus PCNU Kebumen. Jangan dipolisir, terlebih ini menjelang Konfercab PCNU,” tegasnya, yang akrab disapa Gus Wahib itu.

    Gus Wahib yang juga merupakan mantan Rois Syuriah PCNU Kebumen itu menyampaikan saat silaturahmi tersebut pihaknya juga memotivasi semua Pengurus PCNU Kebumen. Disampaikan pula bahwa menjadi Pengurus NU merupakan sebuah hal yang sangat mulia, penuh pengorbanan dan keikhlasan. Sehingga pihaknya pun mendukung penuh siapapun yang akan memimpin atau menjadi Pengurus NU selanjutnya.


    “Saya mendukung penuh siapapun yang berpotensi dan kompetan untuk memimpin dan menjadi Pengurus NU. Artinya dukungan itu, tidak hanya diberikan kepada satu orang saja, melainkan kepada semua pihak yang kompeten dan berkenan menjalankan roda Kepengurusan NU,” katanya, yang juga merupakan Mursyid Thoriqoh Naqsyabandiyah Kholidiyah itu.


    Gus Wahib berharap Konfercab NU dapat berjalan dengan santun, baik, lancar dan aman. Selain itu juga menghasilkan para pengurus yang amanah. Untuk itu perlu dijaga dengan baik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jaga jangan sampai ada hoaks dan politik hitam (black campaign) serta Risywah (money politik). 

    “Semoga semua dapat berjalan dengan damai. Perbedaan merupakan bagian dari sebuah dinamika. Semakin banyak calon artinya semakin banyak yang mencintai NU,” ucapnya. (mam) 


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top