• Berita Terkini

    Jumat, 10 Februari 2023

    SD Negeri 1 Kutosari Raih Juara 1 Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional


    Sukses Manfaatkan Tenaga Surya, Ajak Siswa Cintai Lingkungan Lewat Komik



    Suasana sejuk nan rimbun begitu terasa ketika masuk komplek SD Negeri 1 Kutosari Kecamatan Kebumen. Ribuan tanaman berjejer rapi mengisi ruang hingga setiap sudut sekolah. Konsep hijau inilah yang membawa SD Kutosari bisa mempertahankan predikat sekolah adiwiyata. Apa "resepnya"?

    ----------------------

    A SAEFURROHMAN, Kebumen

    ---------------------

    Torehan prestasi ini tentu bukan datang tiba-tiba. Tapi diraih dengan susah payah. Butuh waktu enam tahun dalam membangun kesadaran warga sekolah untuk memiliki orientasi kepada lingkungan. Kesamaan persepsi ini sebagai modal besar dalam mewujudkan lingkungan sekolah hijau.


    Bagi Kepala SD Negeri 1 Kutosari, Sri Kurniasih, predikat adiwiyata adalah bonus. Poin pentingnya adalah bagaimana membawa murid peduli lingkungan. Sebab semua itu menjadi prasyarat menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang nyaman. 

    "Kondisi lingkungan yang mendukung adalah ruh meraih tujuan pendidikan. Anak-anak biar sehat dan senang belajar, kemudian outputnya prestasi," katanya, Jumat (10/2), di sela-sela tasyukuran juara 1 sekolah adiwiyata nasional.



    Saat ini lebih dari 50 koleksi jenis tanaman tumbuh subur di SD Negeri 1 Kutosari. Mulai tanaman bunga, tanaman obat keluarga, tanaman penghasil buah hingga sayuran. Umumnya, dari koleksi tanaman itu dipajang menggunakan media tanam pot dengan ukuran bervariatif. "Kami coba tambah terus tanaman setiap tahun. Semakin banyak koleksi, semakin bagus," sambungnya.


    Selama di sekolah, para guru tak canggung mengajak para siswa bersama orang tua untuk bercocok tanam. Selain itu diajarkan pula cara pemanfaatan limbah sebagai pupuk dan pemanfaatan air resapan. "Tidak cuma merawat, tapi dari hulu sampai hilir bila perlu anak-anak paham. Kami juga melibatkan orang tua dalam hal proses pembuatan kompos," terangnya.


    Selain fokus terhadap tanaman, sekolah yang berada di pinggir Alun-alun Kebumen ini juga memiliki cara lain dalam menumbuhkan cinta terhadap lingkungan. Seperti berkreasi lewat pembuatan komik bertemakan lingkungan. Komik tersebut dijadikan sarana atau media kampanye peduli lingkungan kepada siswa.


    Kemudian, ekspresi cinta lingkungan juga diimplementasikan melalui penggunaan listrik tenaga surya atau solar cell. SD Negeri 1 Kutosari ini memilih konsep energi terbarukan sebagai alternatif mencukupi kebutuhan listrik di sekolah. Terdapat dua solar charging point yang dipasang di atap sekolah. Inovasi ini dimanfaatkan mengaliri listrik untuk penggunaan lampu dan running teks.  "Ya walaupun belum semua pakai tenaga surya, cukup bisa buat hemat listrik PLN," pungkasnya.

    Kepala DLHKP Kebumen, Asep Nurdiana, mengapresiasi seluruh pihak atas penghargaan ini. Bukan sekedar soal penghargaan, namun lebih penting mengubah pola pikir masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat butuh proses.

    "Maka proses itu diawali dari dunia pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai tersebut kepada anak sedini mungkin. “Melalui program Sekolah Adiwiyata sebagai sarana efektif untuk menanamkan pembiasaan berperilaku menjaga keselarasan lingkungan hidup,” ujarnya

    Terpisah, Kepala Disdikpora Kabupaten Kebumen, Yani Giat Setiawan S Sos mengatakan, dengan diraihnya prestasi ini pihaknya berharap SDN 1 Kutosari Kebumen ini dapat mempertahankan menjadi sekolah adiwiyata mandiri. Atas prestasi itu menjadi pemantik sekolah dan para siswa lainnya untuk senantiasa menjaga lingkungan dimulai dari lingkup belajar.

    "Karena prestasi ini kita harus memiliki komitmen lebih besar lagi, seluruh warga sekolah lebih peduli dengan lingkungannya, karakter peduli dan cinta lingkungan ini harus senantiasa dipupuk agar terus berbuah kebaikan," ujarnya. (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top