• Berita Terkini

    Minggu, 29 Januari 2023

    Warga Jatiluhur Kompak "Perangi Cap Kumuh"


    KEBUME(kebumenekspres.com) - Kawasan kumuh masih menjadi PR besar bagi Pemkab Kebumen. Hingga saat ini, luasan kumuh di Kabupaten Kebumen masih 343.27 Ha. Persoalan ini tentu saja tak bisa diselesaikan pemerintah semata. Peran serta masyarakat pun sangat diperlukan


    Jadi menarik melihat apa yang dilakukan warga Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Karanganyar ini. Bersama-sama, mereka membenahi lingkungan agar berseri dan tidak berkesan kumuh.


    Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Perhubungan, (Disperkimhub) Kabupaten Kebumen, Slamet Mustolkhah mengatakan, masih ada kawasan di Kelurahan Jatiluhur yang masuk kategori kumuh. Luasannya mencapai 13,56 Ha meliputi 5 RW dan 11 RT


    "Hal itu menjadi fokus pemerintah daerah dan Kelurahan Jatiluhur yang masuk dalam SK Keputusan Bupati Kebumen Nomor 663/385 Tahun 2020 tentang penanganan lokasi kawasan kumuh," katanya.


    Penanganan kawasan kumuh di Kelurahan Jatiluhur ini, menggandeng unsur pentahelix yakni pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media. Keterlibatan ini untuk mengupayakan pola pengelolaan sampah yang berkesinambungan.


    "Kita libatkan unsur Pentahelix juga di Kelurahan Jatiluhur sudah dibentuk Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) sebagai organisasi pemberdayaan masyarakat. BKM ini memberikan dampingan kepada Karang Taruna Kelurahan Jatiluhur dalam mengelola sampah, kata Slamet.


    Sementara itu, Lurah Jatiluhur, Sutarman mengatakan, penyebab utama permasalahan kumuh di Kelurahan Jatiluhur adalah masalah pengelolaan sampah. Dengan terbentuknya BKM ini, warga dan karang taruna setiap hari minggu melakukan kegiatan bersih lingkungan dan pengelolaan sampah, kegiatan rutin ini diberi nama Minggu Berseri.


    Tak hanya itu, jajaran Kelurahan Jatiluhur terus berupaya untuk mengubah pola pikir masyarakat dalam pengolahan sampah diantaranya adalah dengan cara menggandeng anak muda yang tergabung dalam karang taruna untuk berkampanye dan terjun langsung dalam pengelolaan persampahan dengan keterlibatan anak muda diharapkan masalah sampah di kelurahan Jatiluhur dapat berkurang.

    "Warga bersama karang taruna Kelurahan Jatiluhur berkeliling kompleks perkampungan membersihkan lingkungan dan tempat-tempat yang sekiranya harus dibersihkan. Selain membersihkan lingkungan mereka juga mengumpulkan sampah yang sudah di pilah oleh warga untuk kemudian ditampung, kita sudah bekerjasama dengan pelaku bisnis barang bekas sampah non organik yang sudah terkumpul kemudian dijual dana yang terkumpul masuk ke kas karang taruna dan digunakan untuk kegiatan organisasi," katanya.

    Terpisah, Ketua BKM Kelurahan Jatiluhur, Paino, mengatakan, tak hanya memberikan arahan, bak sebagai motor penggerak pihaknya juga aktif memberikan informasi, pemahaman segenap warga bahwa sampah akan menyebabkan permasalahan manakala tidak dikelola dengan baik sehingga perlu pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

    "Untuk itu, melibatkan Karang Taruna untuk mengelola sampah dimulai dengan memungut, mengumpulkan dan memilah sampah secara rutin. Sampah non organik hasil dari pemilahan sampah tersebut kemudian dijual kepada pengepul yang rutin mengambil hasil pilahan di Kelurahan Jatiluhur, sementara untuk sampah organiknya dimanfaatkan menjadi pupuk kompos dan sebagainya. Di sini terlihat bahwa terdapat sistem kolaborasi yang yang efektif antara pemerintah, komunitas, masyarakat, pelaku bisnis (pengepul) hingga kita sebarkan pemahaman bersih lingkungan melalui media sosial," katanya.

    Tak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Disperkimhub, menjalankan peran dalam menangani kawasan kumuh di Kelurahan Jatiluhur. Dengan menyusun kebijakan dan penyediaan infrastruktur antara lain pembangunan RTLH, pembangunan rabat beton jalan lingkungan dan pemeliharaan drainase lingkungan permukiman. Hal ini sebagai wujud kolaborasi pentahelix dalam penanganan kumuh di Kelurahan Jatiluhur. (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top