• Berita Terkini

    Kamis, 26 Januari 2023

    Tawuran Antar Pelajar di Kebumen Berakhir Mengharukan



    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Masih ingat kejadian pelajar tawuran hingga mengakibatkan salah satu pelajar mengalami luka? Kasus ini akhirnya selesai dengan damai bahkan mengharukan.


    Ini setelah Polres Kebumen memilih menyelesaikan kasus ini dengan cara "restorative justice (RJ)". Penyelesaian dilakukan dengan cara pelaku dan korban

    , Kamis (26/1/2023), dikumpulkan di Polres Kebumen selanjutnya dilakukan pembinaan dan pemahaman dampak dari tawuran


    Polres Kebumen juga melibatkan Kantor Kemenag Kebumen, serta mengundang para orangtua, wali murid hingga kepala sekolah yang terlibat dalam kejadian itu. Dalam momen ini, para pelajar melakukan sungkeman kepada orang tua. Mereka kemudian makan siang bersama dan saling suap tanda perdamaian dan kekompakan antar pelajar di Kebumen. 


    Suasana haru pun terasa. Terlihat beberapa murid hingga orang tua menitihkan air mata pada prosesi ini. "Sudah ya, jangan diulangi lagi. Ibu capek," ucap salah satu orangtua.  Alhasil persoalan selesai di lapangan tenis indoor Polres Kebumen yang menjadi lokasi pertemuan pihak terkait


    Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin melalui Kasubsi Penmas Aiptu S Catur Nugraha mengatakan, restorative justice penyelesaian hukum paling tepat dilakukan mengingat para pelaku masih berstatus pelajar dan mayoritas masih di bawah umur. 


    "Setelah ini masih ada wajib lapor bagi pelajar yang kemarin mengikuti pengeroyokan ataupun tawuran. Kami berpesan kepada kepala sekolah yang hadir pada hari ini untuk memberikan sanksi berat di sekolah jika di kemudian hari ditemukan kasus yang sama," jelas Aiptu Catur. 


    Para pelajar yang terlibat tawuran atau pengeroyokan total ada 10 pelajar dari 5 sekolah berbeda mulai dari setingkat SMP hingga SMK maupun SMA di Kebumen. 

    Orang tua korban AP, Latiah 35, sempat syok ketika pertama kali mendengar berita jika anaknya kritis dengan luka bacok di bagian baha bawah dalam insiden yang terjadi di Desa Entak, Kecamatan Ambal pada 16 Januari 2023, sore.

    Ia sempat tidak percaya jika anaknya menjadi korban pengeroyokan dalam peristiwa tawuran antar pelajar di Kebumen. "Pertama kali mendapatkan informasi mau pingsan. Apalagi ada informasi darah nggak mau berhenti. Saya syok sekali," jelasnya saat mendampingi AP di Mapolres. 


    Namun menurutnya, penyelesaian perkara tindak pidana melalui restorative justice tepat dilakukan karena bisa dijadikan pelajaran bersama. "Insya Allah ikhlas, yang penting anak sudah sembuh. Jangan sampai ada lagi tawuran semacam ini," katanya. 


    Ada beberapa momen harus saat penyelesaian perkara melalui restorative justice. Para anak diajak sungkem kepada orangtua lalu meminta maaf telah melakukan perbuatan tak baik.

    Sebelumnya diberitakan telah terjadi tawuran antar pelajar di Kebumen yang disebabkan karena saling ejek di media sosial serta ajakan untuk tawuran. Lalu setelah ribut-ribut di media sosial, kejadian dilanjutkan ketemuan untuk menanggapi ajakan tawuran tersebut. Pada hari kesepakatan, korban tertinggal dari rombongannya lalu dikeroyok dan terkena sabetan senjata tajam pada bagian paha bawah hingga mengalami luka cukup parah.(win/cah)



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top