• Berita Terkini

    Kamis, 10 November 2022

    "Karangbolong View" Bakal Jadi Destinasi Wisata Baru


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Kabupaten berselogan Beriman ini, sebentar lagi mempunyai destinasi wisata baru yakni Karangbolong View. Ojek wisata standar nasional yang dibangun di Kawasan Bukit Hud tersebut,  rencananya dilengkapi dengan beragam fasilitas.


    Ini mulai dari tempat parkir yang luas, beberapa spot foto, penginapan, kawasan perkemahan, tempat ibadah dan toilet. Selain itu juga kios jajanan hingga restoran. Restoran sendiri didirikan dua jenis yakni indoor dan outdoor. Kawasan wisata juga akan dilengkapi dengan Amphitheater atau tempat untuk menggelar pertunjukan. 


    Hal ini dijelaskan oleh Perwakilan PT Wahyu Putra Sejati Adi Pandoyo SH MSi saat paparan di depan pihak Perhutani, Kamis (10/11)/2022. Acara yang dilaksanakan di Cafe dan Resto Gemintang tersebut dihadiri oleh Administratur Perhutani KPH Kedu Selatan Usep Rustandi, Asisten Perhutani Kepala BKPH Gombong Selatan Kusino dan Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Farikhin.


    Dalam paparannya Adi Pandoyo menegaskan secara bertahap wisata rencananya dibangun pada kawasan seluas 52 hektar. Pada tahap pertama akan dibangun dengan luasan 26 hektar. Kawasan wisata juga dilengkapi dengan Jogging Track. 


    “Kami juga bekerjasama dengan masyarakat desa yakni balkondes dan  Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Selain itu kearifan lokal di kawasan tersebut juga akan terus dijaga sebagai budaya. Situs bersejarah akan dilestarikan dan menambah khasanah wisata,” tuturnya, saat menjelaskan Masterplan Karangbolong View.

    Disampaikan juga area parkir mobil dibangun seluas 2.830 meter persegi. Sedangkan parkir motor dengan luasan 372 meter persegi. Dari parkiran hingga lokasi wisata, pengunjung akan diantar menggunakan mobil dari layanan wisata.


    Sementara itu Administratur Perhutani KPH Kedu Selatan Usep Rustandi menyampaikan hingga kini di Kebumen terdapat 16 destinasi wisata yang berada di kawasan perhutani. Dalam hal ini kerjasama dilaksanakan dengan LMDH yang merupakan kepanjangan tangan dari Perhutani. Tujuannya yakni mengelola bersama dengan sistem bagi hasil sesuai dengan perannya masing-masing.


    “Prinsipnya wisata boleh barada di kawasan hutan. Tapi tentunya ada batasan-batasan yang membatasi kita bagaimana dalam mengembangkan wisata.  Salah satunya yakni tidak diperbolehkan merubah bentang alam. Sehingga harus tetap seperti alam apa adanya, karena itu merupakan nilai dari wisata tersebut,” paparnya.

    Dalam membuka wisata flora dan fauna juga harus tetap dibiarkan agar kelestariannya tetap terjaga. Selain itu tidak diperbolehkan membuka wisata di hutan lindung. (mam) 


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top